Klenteng Tertua di Jombang Tampilkan Wayang Potehi untuk Hibur Warga saat Imlek

Pertunjukan wayang Potehi di Klenteng Hong San Kiong.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Jombang, VIVA – Peringati tahun baru Cina atau Imlek 2575, Klenteng tertua di Jombang, Jawa Timur, Hong San Kiong, menggelar pertunjukan wayang Potehi.

KPU Jombang Buka Tanggapan Masyarakat, Usai Dua Calon Dinyatakan MS

Di halaman Klenteng Hong San Kiong, wayang Potehi yang mengusung cerita kepahlawanan itu, disambut antuasias oleh warga Jombang.

Sriyatin (44 tahun) warga Desa Tembelang, Kecamatan Tembelang, sengaja mendatangi Klenteng Hong San Kiong untuk melihat pertunjukan wayang Potehi.

Peduli Pengembangan Potensi Desa, Mundjidah Hadiri Festival Jambu di Jombang

"Ini lihat wayang Potehi, ya ingin tau aja, seperti apa wayang Potehi. Karena biasanya lihat wayang kulit, sekarang ingin lihat wayang potehi, wayang Cina," kata Sriyatin, Sabtu, 10 Februari 2024.

Ia mengaku setelah melihat wayang potehi untuk pertama kalinya, ia menyebut pertunjukan wayang potehi ternyata seru dan menarik untuk dilihat.

Laka Beruntun di Jombang, Sepeda Motor Roda Tiga Terbakar Satu Orang Tewas

"Ya ternyata menarik e, ya baru kali ini melihat wayang potehi, seru dan menghibur di saat liburan Imlek," ujarnya.

Sementara itu, Toni Harsono pengurus klenteng Hong San Kiong menjelaskan, pertunjukan wayang potehi ini memang sengaja digelar di klenteng dalam rangka merayakan tahun baru Imlek.

"Pada Imlek ini, kita melakukan sembahyang bersama, doa bersama dengan keluarga dan menggelar wayang potehi untuk hiburan masyarakat," tuturnya.

Ia menegaskan dalam pertunjukan wayang potehi kali ini, sengaja mengangkat cerita salah satu tokoh kepahlawanan dari masyarakat Tionghoa.

"Cerita yang ada dalam kisah itu, ada seseorang yang suka membela kebenaran, walaupun ditutupi jasa-jasanya, akhirnya dia memperoleh penghargaan dari raja," kata Toni.

Ia pun berharap agar masyarakat yang berkunjung untuk melihat pagelaran wayang potehi, bisa terhibur di momen Imlek 2575.

"Ya kami memang berharap masyarakat, bisa senang dan menikmati potehi, karena sekarang sudah jarang yang menonton potehi. Dan kami sangat senang sekali melihat antuasias masyarakat yang sekarang ini datang melihat potehi," ujarnya.

Untuk menjaga serta melestarikan wayang potehi, Toni mengaku para generasi muda warga Tionghoa mulai berlatih secara rutin, sejak awal tahun hingga akhir tahun nanti.

"Bahkan sejak awal bulan Januari sampai tanggal 31 Desember 2024 nanti, setiap malam akan ada pementasan wayang potehi untuk para pemula-pemula, karena kami juga melatih pemain baru, biar tidak punah ini," tuturnya.

"Mulai dari pemain hingga dalangnya, semua anak-anak muda dan masih baru semuanya ini. Karena target kami dalam satu tahun, ada dua grup potehi yang terlahir, biar gak punah, karena yang senior sudah banyak yang meninggal," kata Toni.