Jemaah Haul Mamba'ul Hikam Blitar Doakan Indonesia Dapat Pemimpin yang Ikhlas
- Istimewa
Blitar, VIVA – Haul Pondok Pesantren (Ponpes) Mamba'ul Hikam, Mantenan, Udanawu, Kabupaten Blitar dihadiri oleh puluhan ribu jemaah pada Minggu, 7 Januari 2024. Mereka melakukan doa bersama jelang Pemilihan Umum pada 14 Februari 2024 mendatang.
Haul tersebut diinisiasi oleh Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. serta Ketua paguyuban keluarga besar Kiai Ageng Basyariah, Kiai Haji Raden Mas Hadi Prawironegoro.
Kiai Haji Raden Mas Hadi Prawironegoro yang akrab disapa Gus Hadi, mengungkap haul digelar untuk mempererat tali silaturahmi antar umat islam. Hal ini dianggap penting karena saat ini musim politik yang rentan gesekan antar sesama umat.
"Kita ini keluarga, tidak hanya untuk keluarga besar Basyariah saja, namun sebagai keluarga seluruh masyarakat se-indonesia. Kerukunan itu harus dijaga dan dirawat bersama-sama," kata Gus Hadi.
Pengasuh Ponpes Al-Hidayah Mojokerto itu mengajak seluruh jemaah untuk berdoa bersama. Mereka semua mengharap rida Allah SWT agar pemimpin yang terpilih nanti memberikan hasil terbaik untuk negara.
Tampak hadir dalam haul ini penceramah kondang, Kiai Haji Agus Muhammad Iqdam Kholid atau yang biasa dikenal Gus Iqdam. Penceramah yang sedang naik daun itu diketahui merupakan salah satu keturunan dari Kyai Ageng Basyariyah.
Dalam Mauizatul Hasanahnya, Gus Iqdam mengatakan bahwa karakteristik pemimpin yang ideal itu harus mampu rendah hati dan lapang dada. Pemimpin yang dia maksut tidak hanya presiden saja, namun juga tokoh agama, kiai, gus, serta kepala rumah tangga.
"Para hadirin, jadi pemimpin itu tidak mudah. Kiai, gus, ustaz, dan suami itu juga pemimpin. Harus banyak ikhlas dan berjuang," ujar Gus Iqdam.
Gus Iqdam berpesan pada masyarakat untuk saling menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. Bisa dilakukan dengan hal yang sederhana seperti menjauhkan diri dari perasaan iri dan dengki.
"Wes (sudah), jangan ada rasa iri dan dengki, gampangnya jangan pernah ada rasa itu kepada tetangga sendiri. Itu kalau dijalankan dengan maksimal, persatuan bangsa dan negara akan menjadi semakin kuat,” tutur Gus Iqdam.