Kisah Yunus Terinspirasi Pendiri NU, Tunaikan Haji Dengan Sepeda Gunung

Sebelum berangkat ke tanah suci, dia juga menyempatkan diri untuk melakukan ziarah ke makam keluarga Pondok Pesantren Tebuireng. Setelah itu dia berangkat ke Makkah dengan sepeda gunung.

"Setelah ziarah, saya melanjutkan perjalanan ke tanah suci," ujar Yunus. 

Ia pun menceritakan, dalam perjalanan menuju ke Makkah, Yunus diterpa banyak sekali hambatan yang telah ia hadapi. Seperti ban sepeda bocor hingga merasakan cuaca ekstrem yang kini tengah melanda di seluruh dunia.

"Ban sepeda luar ganti dua kali, ban dalam ganti delapan kali, rasa lapar, cuaca ekstrem. Itu semua menurut saya bukan bagian dari kendala," kata Yunus. 

Tak hanya nekat, ia mengaku uang yang dibawa untuk ongkos perjalanan ke Makkah hanya Rp300 ribu saja.

"Wallahi saya hanya membawa uang Rp300 ribu saja dengan bekal doa agar di cukupkan sampai ke tanah suci, uang itupun sampai saat ini masih utuh," tutur Yunus. 

Dia mengaku saat sesampainya di tanah suci, air matanya tak bisa dibendung, rasa syukur tak henti-hentinya ia ucapkan. Lantaran, ia telah berhasil mengejar cita-citanya ke Makkah sejak SD, dengan mengayuh sepeda gunung.

Halaman Selanjutnya

"Tidak bisa diungkapkan, air mata tumpah ruah waktu dilapangan saja saya sudah nangis," ujar Yunus.