Dai Seluruh Indonesia Dibekali Literasi Keagamaan oleh FKIP UMM

FKIP UMM memberi pembekalan literasi keagamaan
Sumber :
  • Humas UMM

Dalam konteks Indonesia, menurut Dr. Nurbani Yusuf, kekerasan dan konflik yang disebabkan oleh perbedaan masih kerap terjadi. Bahkan, data menunjukkan, sebanyak 422 tindakan pelanggaran kebebasan beragama terjadi di Indonesia selama 2020. Menyikapi hal tersebut, peserta diajak untuk kembali pada ajaran Islam. 

Polisi Lakukan Operasi di Flyover Peterongan, 3 Pengedar Narkoba Diringkus

“Kita harus menyadari bahwa Islam itu sumber damai dan nirkekerasan. Itu bisa kita lihat misalnya pada Quran surat Al-Maidah ayat 32, Quran surat Al-Baqarah Ayat 256 dan Ayat 62, serta keteladanan yang telah ditunjukkan oleh Nabi Muhammad SAW,” ujar dosen senior Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tersebut.

Ia pun menjelaskan bahwa penanganan konflik agama dapat diatasi melalui pendekatan bina-damai, jaga-damai, dan cipta-damai. 

DPRD Kota Malang Sahkan Perda Kota Layak Anak, Pemkot Malang Diminta Segera Buat Perwal

Bina damai yaitu membangun rasa percaya untuk mengurangi mispersepsi dan stereotipe berkaitan dengan hal mendasar untuk memutus rantai penyebab konflik dan kekerasan. 

“Sementara itu, jaga-damai berkaitan dengan penggunaan instrument negara seperti militer dan cipta-damai berkaitan dengan aksi nyata dan komitmen menolak kekerasan langsung atau structural dalam format apa pun,” tutur founder komunitas Padang Makhsyar ini.

Seminggu Tak Keluar, Warga Jombang Ditemukan Tewas Membusuk di Rumah

Sementara Prof Abdulkadir Rahardjanto mengatakan toleransi sosial keagamaan menjadi kunci dalam mengatasi konflik ini. Konsep harmoni sosial-keagamaan mencakup kerjasama lintas agama, hidup berdampingan secara damai, dan kebebasan beragama. 

Implementasinya terwujud dalam pembelajaran multikultural yang mengajarkan keberagaman, memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap budaya dana agama, serta meningkatkan kepekaan terhadap perbedaan. 

Halaman Selanjutnya
img_title