Kementerian Pertanian Tingkatkan IP di Lahan Rawa agar Produksi Beras Melimpah

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi.
Sumber :
  • VIVA Malang / Uki Rama

Malang, VIVAKementerian Pertanian (Kementan) sedang menggenjot produksi beras demi memenuhi kebutuhan pokok Indonesia. Sebab, kebutuhan beras dalam negeri per bulan tidak kurang dari 2,6 juta ton atau setara 1 juta hektare luas panen dengan produktivitas 5,2 ton per hektare. Sementara Indonesia hanya mampu menghasilkan beras 30,2 juta ton per tahun.

Wali Kota Pasuruan Salurkan Bantuan Cadangan Pangan Jelang Hari Raya Idul Fitri

"Artinya kita masih defisit 1 juta beras. Belum lagi cadangan beras pemerintah (CBP) 2,5 juta ton, berarti dijumlah kurang lebih 3,5 juta ton beras setiap tahun. Itu setara dengan 7 juta ton gabah kering giling (GKG)," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi

Berdasarkan data yang ada, pada Maret 2024, petani baru bisa menanam seluas 800.000 hektare atau terjadi kekurangan tanam seluas 300.000 hektare, yang akibatnya akan defisit beras. Jurus yang dilakukan Kementan saat ini dengan perluasan tanam dan meningkatkan indeks pertanaman

Pj Wali Kota Malang Gelontorkan 5 Ton Beras SPHP Dengan Harga Di Bawah HET

"Oleh karena itu, kita harus melakukan perluasan tanam dan meningkatkan indeks pertanaman (IP) kita di lahan rawa dan lahan tadah hujan agar produksi beras kembali melimpah," ujar Dedi.

Kementan saat ini tengah fokus menggenjot produksi dua komoditas pokok, yaitu padi dan jagung nasional melalui optimalisasi lahan rawa, pompanisasi, dan tumpang sisip padi gogo di lahan perkebunan.

Harga Turun, Disperta Jombang Prediksi Gabah Bakal Naik di Puncak Panen Padi

Optimalisasi rawa sedang dilakukan di 11 provinsi tersebar di pulau Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Targetnya meningkatkan indeks pertanaman 100 menjadi 200 untuk daerah yang sudah dilakukan survei investigasi dan desain (SID).

"Lahan rawa kita umumnya cuman tanam satu kali dalam satu tahun. Lahan Rawa kalau kita tingkatkan IP dari satu kali menjadi dua dalam satu tahun berarti kita harus optimasi lahannya. Kita harus perbaiki salurannya dan sebagainya," tutur Dedi. 

Halaman Selanjutnya
img_title