Motif Kesal dan Isu PHK Jadi Pemicu Seorang Satpam Bakar Perusahaan Tas Kaboki

Pelaku Soehartono saat ditangkap polisi.
Sumber :
  • VIVA Malang / Uki Rama

Pasuruan, VIVASoehartono (49 tahun) Satpam yang nekat membakar perusahaan tempatnya bekerja yakni PT Velecia Kaboki, mengaku dipicu sakit hati karena gaji yang diterimanya tidak sesuai.

Terima Vaksin PMK, Prioritaskan Wilayah Terdampak di Pasuruan

Selian itu, kenekatan pelaku semakin bertambah karena Soehartono mendapat informasi jika dirinya akan diberhentikan oleh perusahaan.

"Berdasar keterangan pelaku, pelaku merasa sakit hati karena gaji yang tidak sesuai dan ada informasi pelaku hendak di PHK," kata Kapolsek Sukorejo, Polres Pasuruan, AKP Slamet Wahyudi, Sabtu, 18 Mei 2024. 

Pembatasan Kegiatan di Hotel Ancam Sektor Pariwisata Pasuruan

Dihadapan polisi di Mapolsek Sukorejo, Soehartono menceritakan jika tepatnya pada Jumat, 17 Mei 2024 pukul 08.00 WIB, ia bersama temannya yang bernama Wardoyo, dipanggil oleh Marini yang menjabat HRD perusahaan.

Dalam pertemuan itu, Marini menjelaskan jika jika perusahaan berniat akan melakukan pengurangan tenaga kerja staf dan satpam atau sekuriti. Namun, Marini tidak menyebutkan nama-nama orang yang rencananya akan diberhentikan.

Polres Pasuruan Berikan Trauma Healing untuk Korban Tanah Gerak

Menjelang pukul 16.00 WIB, Soehartono yang mendapat shift malam, masuk ke outlet dan mengambil uang didalam laci sebesar Rp120.000 dan kemudian menggunakan untuk membeli BBM Pertalite 10 liter di warung madura depan Pasar Sukorejo. Setelah itu, ia menyimpan jurigen berisi pertalite di Pos Satpam.

Keesokan harinya tepatnya pukul 04.45 WIB subuh tadi, Soehartono yang sudah merencanakan aksinya langsung menyiram bagian jok dua unit mobil milik perusahaan yakni Mitsubishi Kuda dan Nissan Serena.

Halaman Selanjutnya
img_title