2 Profesor Baru FEB UMM Dikukuhkan

Pengukuhan 2 guru besar FEB UMM
Sumber :
  • Humas UMM

Sedangkan Prof Widayat mengkaji tentang cara membangun gaya hidup seimbang dan berkelanjutan untuk mewujudkan kesejahteraan holistik lebih baik. Ia menjelaskan bahwa isu-isu mengenai green economy, green marketing, responsible production and consumption, yang merupakan pilar SDGs, menyisakan pekerjaan rumah yang menarik. Maka, menciptakan gaya hidup seimbang dan berkelanjutan sangat penting. 

Etika Konten Kreator : Kenapa Etika Harus Jadi Prioritas Utama?

Menurutnya, kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat tidak hanya ditentukan oleh tinggi rendahnya pendapatan dan ukuran ekonomi lainnya. Kondisi sosial dan lingkungan menentukan kesejahteraan dan kebahagiaan. 

“Meningkatkan kesejahteraan, dapat ditempuh tidak hanya dengan meningkatkan pendapatan, namun juga perlu diimbangi peningkatan kualitas lingkungan, dimana mereka bekerja dan hidup. Bahkan problem-problem sosial, seperti budaya hidup tidak sehat, persoalan kesemrawutan transformasi, dan kondisi lingkungan fisik yang buruk berkontribusi kuat terhadapa kesejahteraan. Pun dengan polusi udara, pencermaran lingkungan, persoalan sampah, dan lain-lain,” ujar Widayat.

Lebih Dalam Mengenal Hadist yang Dikaitkan Dengan Film Ipar Adalah Maut

Widayat mengatakan, untuk menciptakan kondisi lingkungan sosial yang baik dan membentuk kebiasaan berperilaku amar ma’ruf serta anti mungkar, bisa dilakukan dengan dakwah terintegratif. Adapun social marketing juga bisa dilakukan dengan pendekatan yang mengadopsi prinsip- prinsip conventional marketing, yang lebih relevan terhadap problem sosial dan lingkungan. Apalagi jika dibandingkan dengan pendekatan tradisional seperti pemberlakukan denda, hukuman atau sekedar kampanye sosial. 

Sementara itu, Rektor UMM Prof Nazaruddin Malik, memberikan selamat pada kedua gubes baru. Menurutnya, topik yang dipilih keduanya sangat menarik karena membahas SDGs dari aspek ekonomi. Nazar mengatakan, salah satu tantangan besar Indonesia adalah menyelesaikan kesenjangan sosial. Apalagi melihat jumlah pengangguran usia 15 hingga 27 tahun yang mencapai 9,9 juta jiwa di Indonesia. 

Indonesia Penonton Terbanyak Se-Asean Telkomsel Ajak Mahasiswa UMM Belajar YouTube

“Apabila tidak diselesaikan, maka itu bisa memicu fenomena semkain melebarnya kesenjangan sosial di masa depan. Bahkan juga mereduksi stabilitas ekonomi dan politik secara nasional,” ujar Nazaruddin.  

Nazaruddin menilai orasi kedua guru besar UMM memberikan isyarat bahwa kajian eknomi tentang wellfare economic yang termodifikasi menjadi kajian dan gerakan, harus didorong. Hingga akhrinya mampu mengakhiri kesenjangan sosial. 

Halaman Selanjutnya
img_title