Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Sidang sendiri digelar secara online. 8 tahanan tidak dihadirkan dan mengikuti sidang dari tahanan Polresta Malang Kota. Sementara puluhan massa Arek Malang mengepung

Mereka ditahan oleh polisi dan menjalani serangkaian proses peradilan karena dilaporkan oleh manajemen Arema FC. Penyebabnya demo di Kantor Arema FC berujung anarkis.

Keterangan yang dimaksut adalah kesaksian Tatang dalam sidang lanjutan pengerusakan kantor Arema FC yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Kota Malang, Senin, 17 Juli

Kuasa hukum Arek Malang, Solehuddin menuturkan sesuai aturan jika berkas tak kunjung P21 maka 8 tahanan Arek Malang ini bakal bebas demi hukum pada 30 Mei 2023 mendatang.

Kuasa hukum ingin berkas 8 tahanan ini segera di P21 atau dinyatakan sudah lengkap. Jika kemudian berkas tidak lengkap maka mereka meminta 8 tahanan segera dilepaskan.

Solehuddin mengungkapkan, jika masa tahanan delapan tersangka dugaan perusakan Kantor Arema FC bakal segera habis pada 30 Maret 2023 besok. Setelah itu mereka akan

Menurut Ambon, idealnya persidangan berlangsung terbuka sehingga seharusnya seluruh warga masyarakat berhak untuk melihat persidangan tersebut termasuk Aremania.

Aremania mengancam akan mendatangi 3 kantor polisi. Masing-masing adalah Polresta Malang Kota, Polres Batu, dan Polres Malang di Kepanjen, Kabupaten Malang.

Sejauh ini Ambon sudah berkomunikasi dengan salah satu Bonek Mania yakni Andi Peci. Aremania juga terus menggalang dukungan dan menjalin komunikasi dengan suporter lain.

Aremania menilai lucu. Bagaimana tidak dari 6 tersangka awal, 5 berkasnya sudah lengkap dan hanya Akhmad Hadian Lukita yang tidak lengkap dan akhirnya bebas dari tahanan.

Aremania sangat kecewa dengan sikap yang diambil oleh pemerintah karena memberikan izin kompetisi kembali digelar.

Aremania mempersilahkan polisi memeriksa oknum suporter, asalkan harus dilengkapi bukti yang cukup tidak asal menetapkan pelaku.