DPRD Batu Pertanyakan Kios Kosong di Pasar Induk Among Tani

Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari.
Sumber :
  • VIVA Malang / Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Keberadaan kios kosong masih banyak dijumpai di Pasar Induk Among Tani. DPRD Kota Batu pun mempertanyakan keberadaan tersebut dan berharap bisa dimanfaatkan sebagai ruang kreatif. 

19 Kepala Desa dan BPD di Kota Batu Dapat Perpanjangan Jabatan

Ketua Komisi C DPRD Kota Batu, Khamim Tohari mengatakan pasar Induk Among Tani Kota Batu terlihat sangat megah. Namun masih ada beberapa kios kosong yang belum memiliki penghuni.

"Melihat kondisi kios kosong dari sisa pedagang yang telah mendapatkan haknya, harusnya UPT Pasar atau Diskumdag Kota Batu menginformasikan dan bisa memfungsikan kios kosong tersebut supaya dimanfaatkan oleh anak-anak muda sebagai ruang kreatif," katanya, Rabu, 29 Mei 2024.

Masuk Nominasi Proklim Nasional, 4 Kelurahan di Pasuruan Dikunjungi Tim Verifikator

Selain itu sebagai bentuk transparansi pengelolaan pasar sehingga masyarakat umum tidak akan mempertanyakan hal tersebut. Tapi sebaliknya ketika tidak ada transparansi ditakutkan masyarakat umum menduga-duga jika sisa kios kosong dikhususkan untuk orang-orang tertentu. 

"Jadi harus terbuka terkait berapa sisa kios kosong yang ada ke masyarakat. Kemudian masyarakat bisa memanfaatkan kios tersebut. Jangan sampai menduga-duga jika ternyata sisa kios kosong dikhususkan untuk orang-orang tertentu," ujarnya.

Serunya BISTF Paragliding Accuracy League 2024 di Kota Batu

Selain itu, kios-kios kosong ini bisa dimanfaatkan anak-anak muda untuk berjualan atau menjadi ruang-ruang kreatif dengan penggunaan sesuai Perda. Ia mencontohkan seharusnya Pasar Induk Among Tani Kota Batu bisa mereplikasi Pasar Santa yang berlokasi di Jakarta Selatan.

"Di pasar tradisional tersebut sudah lama dijadikan sebagai tempat nongkrong kawula muda. Di Pasar Santa anak-anak muda mampu membaur dengan pedagang lama. Tapi bedanya anak-anak muda di memanfaatkannya sebagai tempat berjualan kaset jadul seperti vinyl. Bahkan juga menjadi tempat tongkrongan anak muda untuk diskusi dan kegiatan bermanfaat lainnya," ujarnya. 

Dengan kehadiran anak muda di pasar Among Tani Kota Batu, setidaknya akan memberikan warna tersendiri. Selain itu juga akan berdampak pada penjualan bagi pedagang yang ada di Pasar Induk. 

"Jika ini bisa direalisasikan, tentunya akan menjadi hal yang luar biasa. Karena yang mengisi bedak kosong anak muda, tentu untuk harga sewa harus menyesuaikan. 

Khamim memperkirakan biaya sewa bedak kosong di Pasar Induk Among Tani cukup terjangkau sekitar Rp3 juta per tahun.

"Dengan nilai yang tidak terlalu tinggi tersebut tentunya masih sangat terjangkau bagi anak muda. Sehingga hal tersebut bisa menjadi peluang bagi anak muda untuk membuka usaha," tuturnya.