Nasib Pedagang Pasar Pagi Kota Batu Semakin Suram

Kondisi Pasar Pagi Stadion Brantas Batu semakin memprihatinkan.
Sumber :
  • Viva Malang/Galih Rakasiwi

Malang, VIVA – Nasib 1.097 pedagang Pasar Pagi kian suram di tempat relokasi Stadion Brantas, Kota Batu. Mereka pun nampak kebingungan tak ada langkah pasti dari Pemerintah Kota Batu untuk merelokasi ke Pasar Induk Among Tani.

Bekas Super Market di Kota Pasuruan Bakal Disulap Jadi Rest Area Bernuansa Arafah

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Pagi Kota Batu, Rubianto menjelaskan jika sampai saat ini belum ada titik temu atau kepastian untuk pindah. Padahal para pedagang sudah sering kali diajak rapat (hearing) dengan DPRD dan pihak Diskoperindag Kota Batu.

"Sampai sekarang nasib kami bagaimana belum pasti, apakah jadi pindah ke Pasar Induk atau bagaimana. Waktu hearing menyampaikan unek-unek kami tetap saja tidak ada kejelasan atau dead lock (buntu)," kata Rubianto, Senin, 19 Februari 2024.

Turnamen Catur di Jombang, Klub Catur Pionmas Borong Juara

Kala itu, tambah Rubianto, hearing pertama, DPRD dan dinas sepakat untuk membentuk tim percepatan perpindahan pedagang pasar pagi. Namun kenyataannya, tim tersebut tak bekerja secara maksimal. 

"Karena tak maksimal, pedagang kemudian menggelar hearing ke dua. Waktu hearing Diskoperindag menawarkan pedagang menempati dua tempat titik di Pasar Induk yakni di parkiran belakangan dan area jalan pasar sayur," ujar Rubianto. 

Pemkot Pasuruan Remikan Gedung PLUT-KUMKM Dorong Kemajuan UMKM

Tetapi para pedagang menolak, karena mereka ingin ditempatkan di satu lokasi untuk mempermudah pengawasan dan tidak terpecah-pecah. Perlu diketahui, pedagang pasar pagi merupakan pihak yang pertama kali mendukung pembangunan pasar induk.

"Dulu sebelum direlokasi kami dijanjikan akan diberikan tempat di Pasar Induk Among Tani. Saat ini pasar sudah jadi, tapi pemerintah malah kebingungan mau menempatkan kami dimana," tutur Rubianto. 

Halaman Selanjutnya
img_title