Keseruan SMAK Kolese Santo Yusup saat Peringati HUT RI Dengan Fashion Show Daur Ulang

Fashion Show siswa SMAK Kolese Santo Yusup Malang
Sumber :
  • VIVA Malang / Uki Rama

Malang, VIVASMAK Kolese Santo Yusup Malang punya cara unik dalam memperingati hari kemerdekaan ke 79 Republik Indonesia. Mereka menggelar sejumlah lomba. Paling unik adalah parade busana atau fashion show dengan bahan daur ulang bertemakan makanan tradisional dari sejumlah provinsi di Indonesia. 

Ribuan Santri dan Pelajar YPBU Gadingmangu Jombang, Kerja Bakti Massal

Keseruan lomba fashion show ini semakin menarik saat masing-masing dari total 72 siswa tampil satu persatu. Mereka jalan bergaya, berlenggak-lenggok bak model profesional di atas cat walk. Penonton yang juga rekan mereka sendiri tak kalah histeris saat perwakilan dari 36 kelas yang ada tampil menunjukan busana karya masing-masing. 

Salah satu panitia lomba Febronia Audrey Wijaya dari kelas 12 SMAK Kolese Santo Yusup mengatakan tahun ini mereka mengambil tema makanan khas tradisional dari setiap daerah. Sehingga kostum yang diperagakan siswa namanya menjadi unik sesuai sama daerahnya masing-masing. 

Meriahnya Karnaval Sawojajar, Sajikan Hiburan Seni dan Budaya

"Kenapa temanya makanan tradisional yang pertama itu biar memperkenalkan ke seluruh siswa kalau oh ada loh makanan yang namanya ini bentuknya kayak gini ke teman-teman semua. Soalnya kalau Kosayu ini kan siswanya dari banyak daerah. Jadi biar mereka itu juga tahu oh ada makanan ini ada makanan itu. Seperti rawon, papeda dan lainnya," kata Audrey, Jumat, 16 Agustus 2024. 

Siswi asal NTT ini mengatakan, poin penting dari kegiatan ini adalah melatih kreatifitas siswa disamping menanamkan jiwa nasionalisme lewat peringatan HUT RI. Selain itu, siswa diwajibkan menggunakan bahan daur ulang untuk menamamkan jiwa peduli lingkungan.

Wakil Wali Kota Pasuruan Ajak Warga Jaga Kesehatan dalam Peringatan Hari Kemerdekaan

"Ya kebetulan kita setiap tahunnya itu biasanya kriterianya itu harus daur ulang misalnya dari plastik dari kertas dari botol botol bekas. Menggunakan bahan-bahan bekas ini tuh biar mengajarkan ke siswa kalau kita itu ya harus jaga kebersihan juga dengan bantu kayak peduli lingkungan," ujar Audrey. 

Sementara Wakil Kepala Humas SMAK Kolese Santo Yusup, Agustinus Yohan Kristian mengatakan, gelaran ini sudah menjadi tradisi sejak 2000 an. Saat itu sedang booming produk recycle atau daur ulang. Barang-barang yang dibuang itu kemudian dipergunakan oleh para siswa untuk fashion show. Hingga 2024 kegiatan ini tetap berlanjut.

"Makanya kali ini itu lebih di banyakkan ke menggabungkan antara kreativitas lewat daur ulang dengan pengetahuan mereka tentang makanan tradisional. Merekan bermodal sendiri ngumpulkan kadang-kadang harus ada urunan untuk beli kawat dan lainnya," tutur guru Bahasa Inggris ini. 

Disisi lain, ajang ini menjadi pemanasan jelang sebelum merayakan sebuah acara besar di internal SMAK Kolese Santo Yusup pada 25 dan 26 Oktober 2024 nanti. Saat itu akan ada kegiatan budaya bernama pelangi bangsaku. 

"Memang dibuat oleh para siswa oleh OSIS khususnya dengan para pembina supaya mengantar mindset anak-anak bahwa kita memang sekarang sedang akan merayakan sebuah acara besar. Nantinya di bulan Oktober tanggal 25 dan 26 itu kami akan mengadakan yang namanya pelangi bangsaku. Itu sebuah pagelaran dan pameran budaya seluruh Indonesia mengingat bahwa memang dari sekian banyak provinsi siswa kami itu masuk (sekolah) di sini," kata Yohan.