UB Janji Bakal Jaga Daya Saing dan Kualitas Lulusan Mahasiswa

Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru di UB
Sumber :
  • Humas UB

Malang – Universitas Brawijaya (UB) mulai hari ini (Selasa, 16 Agustus 2022) memperkenalkan mahasiswa barunya melalui kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB). Pada tahun 2022 ini, ada sekitar 15.000 mahasiswa baru (maba) yang diterima oleh UB. 

Simak! Ini Jadwal dan Tema Debat Paslon di Pilkada Kota Batu

UB menjadi salah satu perguruan tinggi negeri yang memiliki jumlah mahasiswa terbanyak dengan hampir menyentuh angka 60 ribu orang. Pihak kampus tetap menjamin untuk kualitas lulusan yang dihasilkan dan daya saing akan terjaga. 

Wakil Rektor 3 UB, Prof Abdul Hakim mengatakan dalam menjaga daya saing dengan perguruan tinggi lainnya, bahwa UB memiliki program unggul di lingkup akademik dan non akademik. 

Kampanye Kesehatan Rambut ke Mahasiswa UB Ala Ellips Shine Sister

"Mereka mahasiswa ada yang terpilih ke luar negeri lewat program pertukaran pelajar, juga lainnya seperti ada praktisi mengajar, itu untuk menjaga kualitas mahasiswa di UB," katanya. 

Sedangkan, untuk kualitas lulusan diklaimnya bahwa daya serap kerja para lulusan mahasiswa UB tergolong tinggi. Hal itu dibuktikan melalui penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi tahun 2021 dari UB yang mencapai posisi tertinggi secara nasional. 

Telkomsel Cari Talenta Digital Masa Depan di Kampus Lewat IndonesiaNEXT Season 8

Indikator tersebut berkaitan dengan jumlah lulusan untuk mendapat pekerjaan layak.

"Dari segi cepatnya dapat kerja itu UB nomor satu, alumni UB cepat terserap untuk mendapat kerja," katanya.

Soal kualitas SDM (Sumberdaya Manusia) mengajar diakuinya masih perlu adanya upaya yang lebih. Dia mengungkapkan bahwa saat ini jumlah profesor di UB masih jauh dari ideal yang seharusnya minimal terdapat 20 persen dari total dosen yang ada.

Saat ini, jumlah profesor di UB masih sekitar 300 orang dari jumlah lebih dari 2.000 dosen.

"Kita itu masih dibawah 10 persen, program percepatan guru besar sudah kita lakukan dan memang susah sekali persyaratannya, seperti angka kreditnya harus punya jurnal publikasi internasional, tapi terus kami upayakan mengejar target tersebut," katanya.