Pembukaan Konferwil NU Jatim, Ini yang Disampaikan Ketum PBNU
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
Ia pun menyebut dalam, skala besar NU harus mampu mempertahankan relevansinya di tengah perubahan peradaban yang begitu cepat.
Untuk itu, ia meyakini bahwa NU adalah organisasi yang penuh keberkahan dan tetap dibutuhkan umat sepanjang zaman.
"Apalagi dalam konteks masyarakat berskala peradaban seperti yang kita alami saat ini, maka NU-pun memiliki tantangan yang sama," tuturnya.
"Dan sejauh mana NU mampu mempertahankan relevansi ditengah tengah perubahan yang begitu cepat. Sampai kapan orang butuh NU, kita yakin jam'iyah ini adalah jam'iyah yang berokah sebagai mana di nash oleh muassisnya sendiri," katanya.
Lalu, Gus Yahya mengatakan bahwa ia berkeyakinan tentang keberkahan NU dan para muassis yang senantiasa membuat optimis tentang masa depan. Kendati demikian, keyakinan tersebut harus dibarengi dengan tanggung jawab yang besar pula.
"Tetapi tentu saja siapapun yang sudah berani memegang tanggung jawab atas organisasi ini harus berbuat sesuatu sehingga relevansi ini tetap lestari bahkan meningkatkan menjadi relevan lagi," ujarnya.
Berdasarkan cara berfikir inilah, maka PBNU sampai pada kesimpulan bahwa jam'iyah ini harus bertranformasi. Transformasi yang dibutuhkan ialah transportasi secara dharury bukan hanya musabaqoh menjadi lebih baik dari yang lain, atau bahkan hanya muharabah untuk memenangkan pertarungan dengan yang lain.