Tak Transparan, Masyarakat Menilai Kunker DPRD Kota Batu Kurang Bermanfaat

Ketua Pokja Peningkatan Status Kota Batu, Andrek Prana.
Sumber :
  • VIVA Malang / Galih Rakasiwi

Malang, VIVA – DPRD sering kali menggelar kunjungan kerja (Kunker) ke berbagai daerah, namun sejauh ini yang terjadi di Kota Batu hasil kunker tersebut tidak pernah tersosialisasikan kepada masyarakat.

Batu Culture Festival 2024, Cara Pemkot Batu Rayakan Kekayaan Warisan Budaya

Padahal dari 30 anggota DPRD Kota Batu setiap kali menggelar kunker menggunakan anggaran negara. 

Menanggapi itu, Ketua Pokja Peningkatan Status Kota Batu, Andrek Prana mengatakan harusnya dari hasil kunjungan kerja bisa tersampaikan kepada masyarakat. 

Dapat Restu Kaesang, Dukungan Untuk Ali Muthohirin di Pilwali Kota Malang Kian Masif

"Tapi yang terjadi, pernah tidak disosialisasikan? Kan tidak pernah. Masyarakat tidak tahu hasil kunker anggota DPRD Batu apa saja dan bagaimana," kata Andrek, Senin, 20 Mei 2024.

Sehingga masyarakat tidak mengetahui apakah kunjungan kerja itu bermanfaat buat warga dan Kota Batu. Contohnya dalam hal pengelolaan sampah, pertanian, pariwisata serta banyak hal lain yang berkaitan dengan Kota Batu bisa dikritisi oleh DPRD.

Pembangunan Trotoar Glow in The Dark Masuk Tahap Ukur Ulang

"Kritik yang dilakukan dengan mangaku hasil kunker yang dilakukan di daerah lain yang memiliki program atau kebijakan yang tepat sasaran. Dewan itu kan tugasnya mengkritisi program kerja eksekutif. Jadi dari kunker itu sebetulnya dewan bisa dapet masukan buat perbandingan bagaimana kebijakan di kota ini. Apa sudah lebih baik atau belum," tuturnya. 

Menurutnya kinerja DPRD Kota Batu hanya jalan ditempat, terbukti sampai sekarang sejumlah problem di Kota Batu belum tuntas. Ini karena lemahnya fungsi DPRD dalam mengkritisi kebijakan eksekutif.

Halaman Selanjutnya
img_title