Warga Terdampak Tanah Gerak di Jombang, Mulai Dibuatkan Huntara Di atas TKD

Pekerja saat membangun Huntara di lapangan desa Sambirejo, Wonosalam
Sumber :
  • Elok Apriyanto

Jombang, VIVA – Kejelasan nasib warga terdampak bencana alam tanah gerak di Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai terjawab lewat pembangunan hunian sementara (huntara).

Komnas PA Jatim Kecam Keras Kasus Siswi SMA Jombang yang Tewas Dianiaya dan Diperkosa

Huntara untuk warga terdampak bencana alam tersebut sudah mulai dibangun di atas tanah khas desa (TKD) Sambirejo.

Sekdakab Jombang, Agus Purnomo menyampaikan, setelah diputuskan oleh Pj Bupati Jombang Sugiat, kini langkah yang diambil adalah membangun huntara bagi warga terdampak bencana alam tersebut.

Gangster di Jombang Berulah Lagi Korban Dipukuli hingga Dibacok

"Saat ini kita mulai menguruk tanah. Kita gunakan TKD berupa lapangan disana," kata Agus, Senin 8 April 2024.

Agus menyebut, sebelum diputuskan membangun huntara pihaknya sudah berkomunikasi dengan warga terdampak. 

Polisi Ingatkan Agen dan Pangkalan di Jombang Jual LPG 3 Kg Sesuai Ketentuan

Dan setelah proses pendekatan panjang, akhirnya mereka berkenan direlokasi. Bukan tanpa alasan, menurutnya, keselamatan warga adalah prioritas utama pada saat ini.

"Setelah melalui proses panjang hingga negosiasi bersama warga, akhirnya mereka mau untuk di relokasi," ujarnya.

Lebih lanjut mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, dalam pembangunan huntara, nantinya Pemkab Jombang akan menyediakan lahan sekaligus bangunan. Namun untuk isinya, akan di back-up Kementerian Sosial (Kemensos). 

"Teman - teman asisten kemarin kami minta konsultasi ke pemerintah pusat, dan untuk isinya akan difasilitasi Kemensos," tuturnya.

Agus menyebut, sejauh ini lahan yang dipakai huntara masih sebatas pemerataan. Untuk mempercepat pengerjaan pihaknya telah menerjunkan dua alat berat. 

"Sebenarnya kita target sebelum lebaran tuntas. Tapi ternyata butuh penguruk karena lokasinya butuh diratakan dulu," katanya.

Pekerja saat membangun Huntara di lapangan Desa Sambirejo, Wonosalam

Photo :
  • Elok Apriyanto

Dalam membangun huntara itu Pemkab Jombang menyiapkan anggaran Rp 10 miliar dari BTT. Namun, jumlah itu adalah anggaran akumulatif yang mengendap di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB). 

"Penggunaannya tidak semua itu. Tapi sesuai pengajuan di lapangan," ujarnya.

Ia menegaskan usai huntara dibangun, langkah selanjutnya adalah  membangun hunian tetap (huntap) yang akan dibantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Namun demikian, itu adalah rencana jangka panjang setelah pembuatan huntara selesai. "Itu kalau sudah selesai. Saat ini kita fokus huntara dulu," tuturnya.