Bikin Buku Pegangan Karena Pendidikan Inklusi di Indonesia Belum Sepenuh Hati

Mark Heyward menyerahkan kedua buku kepada Rektor UM, Hariyono
Sumber :
  • Istimewa

Dalam buku ini, Setia tidak sendiri. 2 buku ini disusun bersama Ahsan Romadlon Junaidi, Pamitkasih, Galuh Sukmara, Diah Kartika Estie, Susanti Mayangsari dan Rosi Ponk Kristian. Mereka adalah guru, orang tua, ahli, dan penerjemah yang bersentuhan langsung dengan pendidikan inklusi. Buku dibuat dalam bentuk digital dan bisa diunduh secara gratis dan bersifat seperti ‘teman diskusi’.

Ahmad Basarah Diganjar Tokoh Peduli Pers Malang Raya

Selain itu, Sekitar 200 ilustrasi karya seniman asal Yogyakarta, Alim Bakhtiar juga ambil bagian dalam mengisi lembar-lembar buku. Sebagian ilustrasi menampilkan seorang anak berbicara dalam bahasa isyarat.

Ide itu muncul dari Galuh Sukma Soejanto, penulis buku yang juga orang tuli. Dia ingin supaya anak-anak sejak dini tahu bahwa ada orang disabilitas di lingkungan hidupnya. Sejauh ini, gambar anak memakai kursi roda atau memakai tongkat putih orang netra hampir tidak pernah terlihat di buku-buku pelajaran sekolah.

Keren, Universitas Brawijaya Jadi Juara Umum di MTQMN XVII 2023

“Gagasan awal dibuatnya buku ini karena ingin menghadirkan representasi keberagaman dalam pendidikan inklusi,” tutur Dosen Departemen Pendidikan Luar Biasa dan Kaprodi S2 Pendidikan Khusus Universitas Negeri Malang (UM), Ahsan Romadlon Junaidi.

Pembuatan kedua buku ini merupakan hasil kerja sama antara Program Kemitraan Indonesia dan Pemerintah Australia melalui Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) dalam rangka mendukung penyelenggaraan pendidikan inklusif di Indonesia.

Kembali ke UM, Juragan 99 Gaungkan Mental Juara Agar Mahasiswa Raih Kesuksesan

Kontennya juga mendukung program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Agama untuk mengembangkan pendidikan inklusi di lingkungannya.

Peluncuran buku dilangsungkan seiring dengan acara Pameran dan Bedah Buku Pegangan (Bacaan) Pendidikan Inklusif, di Aula Gedung Kuliah Bersama A20 UM pada Kamis, 11 Mei 2023. Secara simbolis, Mark Heyward menyerahkan kedua buku kepada Rektor UM, Prof Dr Hariyono MPd.