Klaim Harga Kebutuhan Pokok Turun, Jadi Alasan Pj Wali Kota Malang Hentikan Warung Tekan Inflasi

Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat
Sumber :
  • Viva Malang/Uki Rama

Malang, VIVA – Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengklaim alasan tidak meneruskan Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes karena saat itu keberadaannya mampu menekan sejumlah harga kebutuhan pokok. Warung Tekan Inflasi sempat dijanjikan beroperasinmulai natal dan tahun baru hingga lebaran 2024 namun di Pasar Besar Kota Malang hanya beroperasi 11 hari lalu tutup sampai saat ini. 

Tak Transparan, Masyarakat Menilai Kunker DPRD Kota Batu Kurang Bermanfaat

"Namanya kan warung tekan inflasi kalau lebaran misalkan inflasi itu naik kita akan terus. Tapi karena kemarin itu beberapa hari saja sudah turun (harga kebutuhan pokok) ya alhamdulillah. Kalau kita teruskan kasihan pedagangnya, kemarin itu kan turun jadi kita hentikan," kata Wahyu, pada Senin, 4 Maret 2024.

Wahyu berjanji, dalam waktu dekat dia akan kembali mengaktifkan program Warung Tekan Inflasi di 3 pasar yakni Pasar Dinoyo, Pasar Blimbing dan Pasar Besar. Sejumlah komoditas saat ini mengalami kenaikan seperti telur, gula hingga beras. Untuk itu, Warung Tekan Inflasi dinantikan masyarakat. 

Ekspansi ke Pasuruan, Fitness Plus Indonesia Sediakan Ruangan Gym Khusus Wanita

"Ke depan akan kita lihat lagi. Kita kan harus tahu jurusnya untuk bisa menekan makanya kita teh intervensi dan komoditi kemudian warung tekan inflasi itu adanya di mana itulah yang kita antisipasi. Saat ini ada beberapa komoditi yang naik, nah itu kita intervensi termasuk 9 tahapan yang harus dilakukan untuk menekan inflasi," ujar Wahyu. 

Langkah Pemkot Malang dalam menghentikan Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes sempat mendapat kritikan dari anggota DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi. Dia menyebut langkah Wahyu Hidayat hanyalah lips service karena tidak dilakukan secara berkelanjutan padahal harga kebutuhan pokok saat ini sedang naik. Apalagi jarak Nataru dan Lebaran 2024 cukup dekat. 

Konser Tunggal Primitive Chimpanzee Sukses Obati Kerinduan Pecinta Musik Bawah Tanah di Malang

Wahyu sendiri memilih menjawab diplomatis. Dia mengangggap Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes tidak perlu dilanjutkan saat harga normal. Selabihnya, dia enggan menanggapi lebih jauh kritikan anggota DPRD Kota Malang itu. 

"Sekarang dilihat dari warung tekan inflasi itu seperti apa. Masak kita mau terus, kalau terus kalau situasi normal masak harus ada warung tekan inflasi lagi. Persepsi seperti itu diartikan sendiri saja saya nggak mau jawab," tutur Wahyu. 

Sebelumnya, Anggota DPRD Kota Malang, Arief Wahyudi menyayangkan Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes ditutup sementara oleh Pemerintah Kota Malang. Dia bahkan menyebut Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes yang dibuka saat momen natal dan tahun baru hanya action Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. 

"Artinya begini secara menyeluruh sangat-sangat disayangkan. Kalau ternyata pembukaan warung tekan inflasi untuk menekan harga barang untuk menekan inflasi ternyata hanya sekedar action saja. Kamuflase dari sebuah kegiatan yang sebetulnya itu penting," kata Arief, Kamis, 29 Februari 2024. 

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini mengatakan Kota Malang memiliki 26 pasar seharusnya Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes dibuka dan disebar ke seluruh pasar yang ada. Keberadaan Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes yang hanya ada di Pasar Blimbing, Pasar Dinoyo dan Pasar Besar Kota Malang justru dianggap tidak inklusif untuk masyarakat yang membutuhkan sembako dengan harga terjangkau.

"Sehingga menurut saya kenapa harus di 3 pasar wong kita ini punya 26 pasar. Ya sudah dibuka saja di sana. Kalau memang betul-betul ingin mengendalikan harga. Ini artinya kan hanya sebagai lips service saja. Bagi saya pembukaan warung jangan hanya di tiga pasar, harapan saya jangan seperti itulah," ujar Arief.

Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes dibuka oleh Pj Wali Kota Malang saat momen natal dan tahun baru demi menekan harga kebutuhan pokok. Saat pembukaan di Pasar Besar pada Rabu, 27 Desember 2023 lalu Wahyu Hidayat sempat berujar bahwa Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes akan dibuka terus sampai momen lebaran dan Idul Fitri 2024.

Tetapi belakangan diketahui Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes di Pasar Besar hanya buka selama 11 hari. Arief pun menganggap pernyataan Wahyu Hidayat hanyalah sebuah lip service. Karena pernyataan itu tidak terbukti di lapangan. Padahal saat ini harga kebutuhan pokok sedang melambung tinggi. 

"Kita tidak usum (zaman) hanya sekedar lips service seperti itu. Tetapi betul-betul kegiatan itu nyata mempunyai manfaat bagi masyarakat punya output yang jelas," tutur Arief.