Harga Beras di Pasar Jombang Mahal, Konsumen Pilih Kurangi Porsi Makan
- Elok Apriyanto / Jombang
Jombang, VIVA – Harga beras medium di pasar tradisional yang ada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur cenderung alami kenaikan. Bahkan, warga memilih mengurangi porsi makan, lantaran tak mampu membeli beras di pasar.
Saiful (61 tahun) penjual nasi goreng di Jombang mengaku, saat ini untuk mencari nafkah sangat sulit. Apalagi kondisi beras di pasar masih mahal dan tak terjangkau olehnya.
"Saya sebagai pembeli beras itu, saya itu merasa harganya beras (terlalu mahal) sehingga saya keberatan. Beras ini naik terus harganya, sedangkan penghasilan kita ini tidak menentu," kata Saiful, saat ditemui di PCN Jombang, Jumat 1 Maret 2024.
Ia pun menjelaskan bahwa kini penghasilan yang ia peroleh dari berjualan nasi goreng, semakin tak menentu. Bila sebelumnya, ia mampu memperoleh uang Rp150 ribu dalam semalam berjualan nasi goreng. Kini ia hanya menghasilkan uang sebesar Rp80 ribu, dalam semalam.
Kondisi ini membuat ia kesulitan untuk membeli beras di pasar yang harganya mencapai Rp14.500, per kilogramnya.
"Jadi penghasilan kita ini kan tidak menentu. Dan akhir-akhir ini penghasilan kan sangat sulit. Cari uang itu tidak mudah. Karena penghasilan saya ini sulit mas. Kalau biasanya itu sehari saya kerja (jualan nasi goreng) bisa dapat 150 ribu rupiah, 170 ribu rupiah, sekarang ini tinggal 80 ribu rupiah, semalam," ujarnya.
Hal ini membuat ia harus mengatur pola makan sehari-hari, keluarganya. Yakni dengan cara mengurangi porsi makan. Siasatnya dengan memperbanyak minum.