Harga Beras di Pasar Jombang Mahal, Konsumen Pilih Kurangi Porsi Makan

Pedagang beras di pasar Citra Niaga (PCN) Jombang.
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

Sementara itu, Sugandi (58 tahun) pedagang beras di PCN mengaku bahwa beras SPHP milik pemerintah atau Bulog tidak beredar di PCN. Beras SPHP itu, hanya ada di pinggiran kota Jombang.

Gangster yang Bacok Warga di Jombang, Diduga Oknum Anggota Perguruan Silat

"Untuk saat ini di Jombang kota kosong, yang masih operasional berasa SPHP itu di pinggir-pinggir kota mas," kata Sugandi.

Ia pun menjelaskan bahwa para pelanggan dari kalangan masyarakat menengah ke bawah, saat ini banyak yang mengkonsumsi beras medium.

Komnas PA Jatim Kecam Keras Kasus Siswi SMA Jombang yang Tewas Dianiaya dan Diperkosa

"Warga khususnya kalangan menengah kebawah itu, rata-rata yang mengambil beras medium, harganya Rp14.500. Sedangkan kalangan keatas itu ambilnya beras premium harganya Rp15.800, sampai Rp16.000," ujarnya.

"Sebenarnya beras SPHP itu laku dijual namun, kalangan menengah keatas gak tau letaknya dimana, karena pelanggan yang di kota itu memilih ambil di kota, gak ambil di pinggiran kalau harganya segitu," tuturnya.

Gangster di Jombang Berulah Lagi Korban Dipukuli hingga Dibacok

Ia pun menjelaskan bahwa mahalnya harga beras di pasar ini dikarenakan harga gabah di tingkat petani masih mahal.

"Untuk harga gabah kering giling di petani itu, harganya Rp7.800 per kilogramnya. Kalau satu kwintal dibeli harganya Rp780.000, dan kalau dikeringkan itu harganya jadi Rp900.000, nah kalau diselep jadi beras itu dari sekwintal jadi 65 kilogram. Dan jatuhnya harga beras per kilogramnya Rp13.800, di tempat penggilingan beras," kata Sugandi.

Halaman Selanjutnya
img_title