Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Karena bermain di sungai dekat perlintasan kereta api (KA). Bocah yang masih duduk di sekolah taman kanak-kanak (TK) itu, tewas usai tersambar KA Dhoho, jurusan Surabaya-

Lantaran, hingga satu bulan lebih, polisi belum melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi kunci yang selamat dalam peristiwa laka maut tersebut. Hingga satu bulan

Bahkan salah satu korban atas nama Arimbi (13 tahun) sudah diperbolehkan dokter pulang ke rumahnya di Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung Temanggungan, Kecamatan Balongbendo,

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto menjelaskan, bahwa salah satu saksi kunci atas nama Arimbi (13 tahun), kondisi kesehatan sudah membaik.

Diantara barang bukti yang diamankan polisi itu, ada sekitar 16 alat bukti termasuk temuan 48 butir pil dobel L yang diamankan dari tas Fikry (22 tahun) salah satu korban

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto menjelaskan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah orang, mulai dari masinis KA Dhoho.

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengatakan, peristiwa laka kereta itu kini ditangani polisi. Kasus tersebut kini naik statusnya dari penyelidikan menjadi

Tidak hanya itu, Dishub Jombang juga akan menutup dua perlintasan KA yang tidak berpalang pintu. Semua titik itu ada di Desa Jabon, Kecamatan Jombang.

Tim dokter RSUD Jombang menyatakan, salah satu korban telah sadar dan kondisinya mulai stabil. Dia adalah Arimbi (13 tahun). Setelah dua hari menjalani perawatan

Hal ini diungkapkan oleh Nesi Neneng Rahayu (43 tahun) yang merupakan ibu tiri dari Az Zahra Rohima Khoirunisa (13 tahun), salah satu korban meninggal dunia di peristiwa

Teriakkan warga yang ada di lokasi itu, mungkin tidak terdengar lantaran, kaca mobil yang dikemudikan Wahyu Kuspoyo (42 tahun) asal Dusun Ciro Wetan, Desa Bakung

Sebuah mobil MPV Daihatsu Luxio nopo L 1009 XD, yang ditumpangi rombongan satu keluarga tersambar KA Dhoho. Akibat peristiwa itu, 6 orang tewas, dan 2 orang lainnya luka.