Fadil Zon: Indonesia Alami Krisis Kedaulatan Data
- doc viva
"Harusnya IT security di Indonesia sudah di design. Kita lihat negara yang IT security-nya sangat kuat. Seperti China, negara China tuh sangat kuat IT security-nya tidak bisa ditembus. Negara kita harus introspeksi, kejadian Bjorka ini menurut saya sangat memalukan," sambungnya.
Fadli juga menegaskan, yang harus bertanggung jawab dalam membenahi kebocoran data ini adalah pihak - pihak yang mempunyai kewenangan dalam tingkat siber di Indonesia.
"Ya kan yang menangani ini ada Kominfo, kemudian ada BSSN. Ada kepolisian ada institusi lain. Harusnya ada koordinasi ini institusi semuanya. Harus ada kerja sama semuanya," tutur Fadli.
Beri Tanggapan Respon Pejabat
Selain itu, Fadli Zon mengatakan, Menteri Bidang Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD bersikap denial, atau berusaha mengabaikan fakta terhadap kebocoran sejumlah data dan dokumen penting masyarakat Indonesia bahkan sampai Presiden Joko Widodo. "Janganlah kita ini denial ya, seolah-olah semua baik-baik saja. Ini kan tidak ada data yang penting, kan begitu kata Pak Mahfud. Nah, saya kira ini keliru," ujar dia.
Kemudian, ia juga menyinggung Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate. Menurut Fadli pernyataan dari Johnny yang menyebut bahwa rakyat Indonesia harus mengganti password secara berkala agar terhindar dari kebocoran data.
Hal tersebut, kata Fadli, seolah-olah tanggung jawab dari keamanan siber menjadi tanggungan masing-masing pribadi masyarakat. Padahal, lanjut dia, kasus kebocoran data dan dokumen ini menjadi tanggung jawab Pemerintah.