Aktivis Kritisi Isu Perempuan dan Anak Minim Dibahas Selama Debat Capres-Cawapres
- VIVA Malang/Mochamad Rois
Pasuruan, VIVA - Organisasi Harasement Crisis Center (HCC) bersama komunitas organisasi kemahasiswaan menggelar diskusi bertema "Tenggelamnya Isu Perempuan dan Anak Sepanjang Debat Capres-Cawapres Pada Pemilu 2024" di K-Naya Space, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan.
M Rosul Wahidi, moderator acara diskusi, mengatakan bahwa sepanjang debat Capres-Cawapres tidak ada satu pun paslon yang menyinggung secara serius permasalahan kekerasan perempuan dan anak.
Padahal, kata dia, permasalahan perempuan dan anak ini tidak kalah penting dengan isu ekonomi dan politik. Sebab, maju tidaknya sebuah negara bisa dilihat bagaimana kondisi kaum perempuan dan anak-anaknya.
"Sehingga, berangkat dari masalah ini menjadi urgensi acara diskusi ini di gelar," jelas M Rosul Wahidi dalam keterangannya saat diskusi berlangsung pada Minggu, 4 Januari 2024.
Dalam acara tersebut, panitia sedianya mengundang 3 partai pengusung Capres-Cawapres di wilayah Pasuruan. Namun, hanya Ghina Rabbani Wasisto dari PDI Perjuangan, partai pengusung Capres-Cawapres nomor urut 3, yang hadir.
Di depan para aktivis mahasiswa Pasuruan yang hadir, Ghina memaparkan beberapa program Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD yang berpihak pada perempuan dan anak.
Diantaranya, program Kartini Maju yang menunjukkan komitmen kuat terhadap pemberdayaan perempuan di berbagai sektor, mulai dari memperkuat posisi perempuan dalam dunia kerja, memberikan tambahan cuti melahirkan bagi ibu dan ayah, dengan menjamin bahwa selama tersebut, upah dan tunjangan tetap mencapai 100 persen.