Atikoh Ganjar Minta Relawan Jaga Basis Karena Kandang Banteng Digempur Habis-habisan
- Viva Malang/Hendro Sumardiko
Malang, VIVA – Istri Calon Presiden RI Ganjar Pranowo yakni, Siti Atikoh Suprianti mengingatkan relawan untuk menjaga basis suara di masing-masing wilayah pendukung Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo - Mahfud MD. Sebab, Pemilihan Umum yang akan dihelat pada 14 Februari 2024 tinggal menyisahkan hitungan hari.
Atikoh mengatakan waktu 2 pekan yang tersisa selain digunakan untuk terus menggalang dukungan juga untuk menjaga kantong-kantong suara. Dia mencontohkan seperti di Jawa Tengah merupakan Kandang Banteng atau basis PDI Perjuangan kini digempur habis-habisan oleh Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden lainya.
"Pemilu hanya menyisakan 18 hari jika kita hitung mundur waktu efektif kita hanya sekitar dua pekan karena ada hari tenang. Nah bagaimana kita menjaga kantong-kantong suara agar tidak lengah. Kita harus jaga basis seperti di Jawa Tengah gempurannya sangat luar biasa. Seperti yang kita ketahui Jawa Tengah adalah kandang Banteng," kata Atikoh di Malang, Sabtu, 27 Januari 2024.
Atikoh bahkan menyebut, gempuran di wilayah-wilayah pendukung Ganjar-Mahfud dilakukan dengan cara yang sistematis. Untuk itu, dia meminta relawan, kader partai PDI Perjuangan termasuk masyarakat untuk terus secara masif mengetuk pintu ke pintu untuk menggalang dukungan bagi Ganjar-Mahfud.
"Pun dengan Jawa Timur gempuranya luar biasa dan sangat sistematis. Sehingga program door to door bagaimana kita bisa menggenjot masing-masing wilayah itu sangat penting. Canvassing sudah pembekalan saksi-saksi juga harus bisa mengamati kondisi masing-masing wilayah. Dengan kesolidan kita dan kerjasama kita yang luar biasa Insya Allah membawakan hasil yang maksimal," ujar Atikoh.
Atikoh menuturkan, dalam beberapa hari terakhir dia telah keliling ke sejumlah wilayah di Jawa Timur. Mulai dari Banyuwangi, Bondowoso, Jember Probolinggo, Blitar hingga Malang. Dalam safarinya dia mengaku terus mendapat suntikan semangat dan motivasi dari pendukung Ganjar-Mahfud.
"Sebuah catatan ketika berjuang bersama-sama kita menangis dan tertawa bersama masyarakat. Tidak hanya saat tertawa saja tetapi saat masyarakat menangis kita juga paham kita punya empati. Bisa memahami perasaan mereka sehingga kebijakan program-program yang nanti diberikan pasti sesuai dan untuk kemaslahatan masyarakat," tutur Atikoh.