BBM Naik Organda Malang Raya Minta Subsidi Khusus
- Viva Malang
"Sudah pasti sangat menyulitkan sopir. BBM naik, operasional bertambah, penghasilan semakin berkurang, angkot terus sepi mas," ujarnya.
Dikatakannya, kondisi sopir saat ini semakin susah. Sekali perjalanan, hanya sering rata-rata mendapatkan sekitar tiga penumpang. Tarif yang dipatok olehnya sesuai jarak jauh - dekat dari masing-masing penumpang.
Dia pun berencana untuk menaikkan tarif dengan keputusannya sendiri sebesar Rp1.000. Hal itu dilakukan karena terpaksa dengan menyesuaikan kondisi yang ada.
"Kalau dari Lawang ke Arjosari saya tarik Rp5.000, tapi karena BBM naik jadi Rp6.000, itu aja tadi ada yang enggak mau. Sekali narik ya gitu seringnya dapat hanya satu sampai tiga penumpang, sudah enggak pernah lagi full penumpang," tuturnya.
Sugianto mengungkapkan bahwa sepinya penumpang angkutan umum karena telah kalah saing dengan taksi dan ojek online. Selain itu, semakin banyaknya masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi dengan cara mudah yakni kredit.
Meski begitu, dia pun tetap memilih bertahan menjadi sopir angkutan umum karena tidak memiliki pilihan pekerjaan lainnya.
"Saya ini sudah tua mas, mau alih profesi jadi kuli atau tukang enggak kuat tenaganya, makanya kebanyakan yang bertahan ini sopir yang tua-tua," katanya.