Harga Naik Jelang Idul Adha Pedagang Sapi di Jombang Mengaku Sepi Pesanan

"Sekarang pemesan tinggal 18, yang tahun kemarin 90. Lebih dari 100, kalau kemarin pesanan yang datang ke saya dari Boyolali dan Magetan itu, sampai 600 pesannya, ya 600 ekor saya kirim ke sana, Boyolali sama Magetan tapi tahun ini gak ada sama sekali pesanan," tuturnya.

Ia menegaskan menurunnya pesanan sapi kurban dari luar daerah ini, dikarenakan maraknya penyakit sapi yang menghantui para pelanggan sapi kurban. 

"Ya karena banyak gejolak penyakit lagi ini, seperti PMK," katanya.

Saat ditanya dari daerah mana saja, sapi kurban yang ada di kendangnya saat ini, ia mengaku sapi kurban yang ia stok saat ini didatangkan dari daerah Jawa Timur. "Ini dari Banyuwangi, dari Jember Kalisat," ujarnya.

Ia menegaskan harga sapi kurban yang ia jual beragam, bergantung pada ukuran berat badan sapi. Meski demikian harga yang ia bandrol tergolong murah.

"Harganya rata-rata 20 juta keatas, mulai Rp21 juta sampai Rp24 juta. Dengan bobot 4 kuintal, sampai 4,5 kuintal. Dari berbagai jenis, seperti simental, PO, Limosin," tuturnya.

Selain itu, di kandang miliknya itu, terdapat sapi kurban jenis tertentu yang harganya termasuk mahal. 

Halaman Selanjutnya

"Yang paling mahal jenis bramus, harganya Rp35 juta lebih, dengan bobot 5 kuintal sampai 5,5 kuintal. Dan yang paling murah, harganya Rp18 juta bobot 3 kuintal, jenis sapi lokal," katanya.