Begini Penerapan KRIS di RSUD Jombang Pasca Pemerintah Hapus Kelas Layanan BPJS
- Elok Apriyanto
"Biasanya setiap ruang diisi sampai 10, 6 pasien, sekarang menjadi 4 pasien. Dan ini justru baik untuk pasien, bisa meningkatkan kenyamanan pasien, dan pengawasan terhadap pasien juga lebih mudah, untuk petugas. Ya gak ada perbedaan kelas," ujarnya.
Saat ditanya apakah ada rencana untuk menambah ruangan di RSUD Jombang, ia mengaku tidak ada penambahan ruang untuk KRIS, namun akan dibutuhkan lebih banyak perbaikan ruangan. Sehingga ruangan menjadi maksimal untuk penerapan KRIS.
"Gak ada penambahan ruang, cuman perbaikan atau renovasi sedikit-sedikit ruangan yang tidak layak pakai menjadi ruang yang layak untuk dipakai pasien," tuturnya.
Ia menegaskan persiapan yang dilakukan sudah lama, sehingga pihak manajemen memiliki persiapan yang matang. Untuk menyesuaikan 12 kriteria KRIS, salah satunya terkait jumlah pasien dalam satu ruang.
"Penyesuaian ini sudah lama ya tidak secara instan, sehingga kami cukup mempersiapkan diri, sesuai dengan 12 kriteria KRIS. Salah satunya ruangan hanya ditempati 4 TT, dengan jarak 1,5 (meter) per pasien, kemudian suhu ruangan, yang nyaman 20 sampai 24 derajat celsius, kemudian perangkatnya lengkap, seperti di ruang Yudhistira dan Nakula," katanya.
Sementara itu, Susiana (54) salah satu pasien BPJS yang menempati ruang perawatan Nakula, di RSUD Jombang menjelaskan, setelah dilakukan penerapan KRIS di RSUD Jombang, ia mengaku lebih nyaman dalam mendapatkan perawatan di RSUD Jombang.
"Iya pasien BPJS, pelayanan bagus, baik dan penanganannya juga bagus, ramah tamah," ujarnya.