Tak Ada Solusi, Warga Di Jombang Akhirnya Blokade Pintu Pabrik Kayu

Warga memblokade pintu pabrik pengolahan kayu
Sumber :
  • Elok Apriyanto / Jombang

"Kita dalam sehari harus lima kali, bahkan lebih untuk membersihkan lantai itu. Apalagi terutama bagi penduduk yang rumahnya tidak berplafon, debu serbuk kayu bisa langsung ke makanan warga, makanya kita ini kesulitan untuk menghirup udara segar," tuturnya.

Pasangan Calon Independen HC-Rizky Dinyatakan Penuhi Syarat Dukungan KPU Kota Malang

Tak hanya itu, debu serbuk kayu itu juga mengganggu aktivitas warga dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

"Untuk jemur pakaian saja sulit, belum lagi aktivitas anak kecil jadi terganggu, anak-anak tidak bisa aktivitas di luar rumah," kata Sofwan.

Sendratari Arjuna Wiwaha Dapat Apresiasi Star of The Event di Korea

Saat ditanya apabila tidak ada solusi yang tepat bagi warga dari perusahaan, maka langkah apa yang dilakukan warga. Ia pun mengaku warga akan menutup pabrik. Hingga tuntutan warga dipenuhi.

"Nanti kata pak anggota dewan, pabrik akan dipanggil ke DPRD, untuk hearing," ujarnya.

Motif Kesal dan Isu PHK Jadi Pemicu Seorang Satpam Bakar Perusahaan Tas Kaboki

Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Jombang, Zubaidi yang mendampingi warga untuk masuk ke dalam perusahaan, mengaku ditolak kedatangannya. Alasan penolakan karena, pihak sekuriti pabrik tidak mendapat izin dari management perusahaan untuk menerima kedatangan warga dan perwakilan pihak-pihak terkait.

"Kita ini kan kita cari jalan keluar yang terbaik, baik bagi perusahaan dan masyarakat. Tapi perusahaannya kayak gini, ndak mau berdialog, mereka ada sekitar sini, ya intinya mereka menolak, forkopimcam, pak Camat, pak Kapolsek, pak kepala Desa, dari Dinas DLH, juga saya dari DPRD tapi ditolak," tutur Zubaidi. 

Halaman Selanjutnya
img_title