Sudah Diajukan 5 Tahun Silam Tapi Tak Diperbaiki, Atap Sekolah di Mojokerto Ambruk

Kondisi atap ruang belajar yang ambruk.
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto)

Mojokerto, VIVA – Sungguh miris, potret dunia pendidikan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. 3 ruangan Sekolah Dasar (SD) Negeri Gunungan, Kecamatan Dawarblandong ambruk.

Nekat Bikin Rusuh pada Malam Tahun Baru, Kapolres Mojokerto Bakal Tindak Tegas

Meski sudah diajukan selama 5 tahun silam, namun belum direspon oleh pemerintah setempat. Usulan perbaikan pihak sekolah sudah diajukan sejak tahun 2020 silam saat kerusakan di 3 ruangan tersebut belum terlalu parah.

Kerusakan parah terjadi di tahun 2022 hingga sebabkan ruangan kelas IA, IIA dan ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) tak terpakai. 

Gumpalan Terbungkus Plastik Hebohkan Warga Mojokerto Karena Diduga Janin Bayi

Kepala SD Negeri Gunungan, Sokip mengatakan, peristiwa atap bangunan ambrol terjadi pada Senin, 30 Desember 2024 kemarin, sekira pukul 10.30 WIB.

Pada saat kejadian berutung tidak ada korban dalam insiden itu, sebab saat itu siswa masih libur sekolah.

Dua Guru di Pasuruan Terjerat Korupsi Dana BOP, Negara Rugi Hampir 1 Miliar

"Kejadiannya pas libur dan semua guru ada di Kantor. Pas bahas persiapan penilaian kegiatan semester (PKS), terkejut semua tau-tau atap bangunan itu roboh," kata Sokip, Kamis, 2 Januari 2025.

Lebih lanjut ia mengaku, SD Negeri Gunungan terakhir mendapat bantuan dari Pemkab Mojokerto 16 tahun silam, tepatnya sekitar tahun 2009. 

Sementara pada tahun 2019 pihak sekolah bersama komite dan pemerintah desa setempat kembali melakukan perbaikan.

Namun, di tahun 2022 Sokip menyebut, kerusakan kembali terjadi pada bagian atap dan plavon, hingga sebabkan para siswa pindah belajar di ruangan laboratorium sekolah.

"Rehab 2009 oleh Pemkab sebelum saya di sini. Lalu di 2019 kami rehab lagi bersama komite dan perangkat desa setempat. Tapi ternyata hanya bertahan 5 tahun rusak lagi," ujarnya.

Sebelum terjadi kerusakan parah di tahun 2022, Sokip mengaku telah membuat usulan perbaikan pada tahun 2020. Namun usulan itu belum juga terealisasi hingga terjadi atap ambruk.

Saat itu ia berharap adanya Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digelontorkan oleh Pemkab, namun hingga habis tahun 2024 sekolah belum mendapatkan rehab.

"Terakhir tahun 2024 dan dapat info kemarin ternyata gak dapat, ya akhirnya dibiarkan sampai sekarang," tuturnya.