Keren! 2 Pelajar MAN 1 Jombang Sabet Juara Pertama Lomba Robotik Tingkat Jawa Timur

Dua Pelajar MAN 1 Jombang Juara Pertama Robotik Tingkat Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVA Malang/Elok Apriyanto

Jombang, VIVA - Dua pelajar dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Jombang, Jawa Timur, berhasil menyabet juara pertama lomba robotik tingkat Jawa Timur yang digelar di Sidoarjo pada 29 April 2024.

Darurat, Banjir Mulai Terjang Pemukiman di Kecamatan Kota Jombang

Kedua pelajar MAN 1 Jombang yang menorehkan prestasi untuk sekolahnya tersebut adalah Muhammad Aditya Yanuar Firdausy dan Ardine Al Farisi. Keduanya merupakan pelajar kelas 11 MIPA di MAN 1 Jombang.

Ditemui di sekolahnya, Ardin menjelaskan, keberhasilam meraih juara pertama robotik bersama rekannya tersebut merupakan buah daru persiapan matang yang telah dilakukan sebelumnya.

Pemkab Jombang Mulai Validasi Program MBG untuk 522 Ribu Pelajar

Ia mengatakan, sebelum mengikuti lomba robotik yang digelar Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur itu, dia bersama Yayan mempersiapkan sejumlah materi untuk perlombaan bergengsi itu.

"Untuk menyusun partisi robot kita dibantu guru pembimbing, dan untuk pengerjaan coding, kita sendiri. Namun, kita diberi buku pedoman sama guru pembimbing kita," katanya, Kamis, 2 Mei 2024.

Lewat Koperasi, Anggota Komisi B DPRD Jatim Berupaya Tingkatkan Kesejahteraan Petani

 

Dua Pelajar MAN 1 Jombang Juara Pertama Robotik Tingkat Jawa Timur.

Photo :
  • VIVA Malang/Elok Apriyanto

 

Ardin menerangkan, untuk menjalankan program coding itu, dibutuhkan waktu sekitar kurang lebih satu bulan. Dalam prosesnya tersebut, kata dia, tentunya ada berbagai kendala dan hambatan.

"Tapi, alhamdulilah, seminggu sebelum perlombaan (robotik tingkat Jawa Timur di Sidoarjo) itu, kita sudah bisa menguasai coding dan menjalankan robotnya (dengan baik)," ujarnya.

Disamping itu, selama proses itu pula, Ardun menyampaikan bahwa diperlukan ketelitian dalam memasukkan coding. Hal itu menurutnya agar robot bisa dijalankan dengan baik.

"Hal yang penting diperhatikan adalah kita harus teliti saja saat memasukkan coding, hal itu agar robot (yang kita buat) bisa berjalan sesuai track yang diberikan oleh panitia," tuturnya.

Saat ditanya apa yang menjadi motivasi dirinya dan rekannya mengikuti perlombaan tersebut, Ardin menyebutkan bahwa terdapat banyak peluang kerja pada bidang robotik.

"Ada banyak peluang kerja di robotik. Seperti robot yang kita pakai ini, sebenarnya sudah diaplikasikan saat haji dan umrah di Mekah, kegunaannya menyebarkan brosur. Makanya kita ingin mengaplikasikan di Indonesia," katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah MAN 1 Jombang, Erma Rahmawati mengatakan bahwa sejak tahun 2019 sekolah yang dipimpinnya pernah menjadi juara ketiga lomba robotik tingkat nasional.

"Kita pernah menjadi juara tiga robotik secara nasional yang diadakan oleh Kementrian Perhubungan saat itu. Namun, sejak itu kita lama sekali tak pernah jadi juara karena robotik vakum di sekolah," ujarnya.

Setelah vakum cukup lama, dia berusaha mencari pelatih yang nantinya menjadi guru pendamping robotik di MAN 1 Jombang. Pada akhirnya, dia bekerjasama dengan salah satu alumni perguruan tinggi di Jawa Timur.

"Setelah kita cari (pelatih yang bisa menjadi guru pendamping), kita akhirnya bertemu Mas Fattah, alumni ITS. Kemudian, kita buat MoU dan kita kerja sama untuk anak-anak di sekolah," tuturnya.

Usai memliki guru pendamping, Erma menyampaikan, selanjutnya tim robotik sekolahnya mendapat tawaran untuk mengikuti lomba robotik di Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.

"Akhirnya kita ikut lomba, dan alhamdulilah saya gak menyangka anak-anak mendapat juara pertama. Ini kado hardiknas bagi kita di sekolah maupun di Kantor Kementerian Agama Jombang," ucapnya.

Ia pun menegaskan, kedepannya akan mengikuti lomba robotik tingkat nasional hingga internasional. Apalagi, kata dia, ekstra kurikuler robotik di MAN 1 Jombang wujud sekolah dalam membekali ketrampilan pada pelajar.

"Ya memang ada ekstra robotik, karena kita harus mengikuti perkembangan teknologi. Untuk itu kita ingin anak-anak memiliki kemampuan di bidang robotik itu, sehingga pada saat ada kejuaraan anak-anak bisa ikut dan mereka juga memiliki keterampilan tersebut," kata dia.

"Siapa tau, setelah mereka lulus bisa melanjutkan ke perguruan tinggi sesuai dengan keterampilan robotik mereka. Selain dibekali ilmu akademik, anak-anak juga dibekali keterampilan sehingga siap untuk lulus dari sini," tuturnya.