Terduga Pelaku Pengeroyokan Bocah SD di Malang Sekitar 7 Orang
- ANTARA News/Andre Angkawijaya
"Dia hanya nangis sambil membanting sepedahnya. Mungkin karena jengkel. Karena yang menganiaya semua anak kelas 6 dan dia sendirian tidak berani," tutur Edi.
Tetapi pada Sabtu 12 November 2022 korban mengalami muntah-muntah dan pusing sehingga memutuskan tidak sekolah. Keluarga mengira bahwa korban yang baru saja menjalani perawatan karena tipes, penyakitnya sedang kambuh.
"Saya bawa ke bidan anak-anak. Dikasih obat sekitar dua hari agak mendingan. Tapi anaknya ngeluh kepalanya pusing, namun tidak panas. Bahkan sorenya itu sampai kejang lalu saya bawa ke dokter," kata Edi.
Selain itu, Edi mengungkapkan jika anaknya menjadi korban perundungan oleh kakak kelasnya sejak kelas 1 SD. Anaknya sering dipalak. Jika tidak menuruti anaknya langsung di keroyok. Hasil rekam medik dokter dengan pemeriksaan dan foto rontgen, ada beberapa luka akibat kekerasan yang diterima anaknya. Diantaranya di bagian dada dan kepala.
"Di bagian dada itu kelihatan. Lalu ada benjol di belakang kepala, kalau dipegang katanya sakit," tutur Edi.