Desa Pendem Dukung Disparta Wujudkan Wisata Edukasi di Candi Menunjung Kota Batu

Situs Pendem atau Candi Menunjung
Sumber :
  • VIVA Malang / Galih Rakasiwi

Malang, VIVA – Dinas Pariwisata Kota Batu menetapkan langkah strategis untuk menjadikan Situs Pendem atau Candi Menunjung sebagai destinasi wisata sejarah, budaya, dan edukasi.

Bedakan Tumpukan Sampah di Pasar Induk Among Tani

Upaya tersebut ditandai dengan intensifikasi komunikasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI (Jawa Timur), para budayawan, serta akademisi guna memastikan pengembangan situs dilakukan secara komprehensif dan tetap mempertahankan nilai historisnya.

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq, menegaskan bahwa pihaknya tengah menggodok rencana pengembangan Situs Pendem secara matang, termasuk menyiapkan anggaran khusus. Langkah ini bertujuan untuk menjadikan situs bersejarah tersebut sebagai wisata edukasi budaya yang unggul.

DPUPR Batu : Sampah Popok dan Ban Bekas Penyebab Luapan Air

"Yang pertama kami akan fokus membangun fasilitas pendukung guna menunjang konsep wisata edukasi budaya di Situs Pendem. Apalagi Desa Pendem memiliki kekayaan sejarah yang luar biasa," katanya, Rabu, 12 Februari 2025.

Situs Pendem, yang juga dikenal sebagai Candi Menunjung, pertama kali ditemukan pada tahun 2020. Para ahli sejarah menyebutkan bahwa situs ini memiliki keterkaitan erat dengan Prasasti Sangguran, sebuah prasasti peninggalan Kerajaan Mataram Kuno abad ke 9.

Waspada! Loker Bodong di Kota Batu, Minta Jaminan Uang di Awal

Secara geografis, lokasi Situs Pendem hanya berjarak sekitar satu kilometer dari Ngandat, tempat ditemukannya Prasasti Sangguran. Ekskavasi yang dilakukan oleh tim arkeolog menemukan sumuran berbentuk segi empat berukuran 210 centimeter x 210 centimeter di tengah situs. 

Temuan tersebut memperkuat dugaan bahwa Situs Pendem merupakan bangunan candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Struktur batu bata tebal khas periode tersebut menjadi salah satu bukti kuatnya.

"Sebagai cagar budaya, Situs Pendem memiliki nilai penting dalam pendidikan dan pelestarian budaya. Dari hal inilah Disparta menargetkan situs ini menjadi sarana edukasi sejarah bagi anak-anak dan generasi muda, sehingga budaya dapat menjadi elemen untuk memperkuat jati diri bangsa," kata Arief.

Sementara itu, Kepala Desa Pendem, Tri Wahyuwono Effendi, menyatakan dukungannya terhadap rencana Disparta Kota Batu. Pihaknya siap mendukung agar Desa Pendem berkembang menjadi kawasan wisata budaya dan pendidikan yang berkelanjutan.

"Kami berharap pengembangan tersebut bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Pendem. Selain itu, penguatan wisata sejarah juga dapat mendorong peningkatan ekonomi lokal, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah," katanya.

Pendik sapaanya berharap Disparta juga membangun berbagai fasilitas pendukung ke depannya. Seperti pembangunan museum untuk menampilkan sejarah dan artefak terkait situs Pendem. Lalu, ekskavasi lanjutan guna mengungkap lebih banyak informasi mengenai Candi Menunjung.

"Tak kalah penting yaitu peningkatan infrastruktur wisata, seperti jalur akses, tempat parkir, serta pusat informasi sejarah. Kemudian, penyediaan sarana edukasi, seperti papan informasi digital dan program wisata sejarah bagi pelajar," tuturnya.