Ini Dia Strategi VC Beri Investasi ke Startup

Ini Dia Strategi VC Beri Investasi ke Startup
Sumber :

Malang – Kondisi makro ekonomi saat ini cenderung melambat. Hal ini membuat para investor berpikir keras untuk mengambil keputusan dalam hal investasi.

24Slides, Nema Production dan Meja Kita Menangkan Turnamen Adu Raket

Salah satunya, yakni Soft Bank, mereka akan memangkas anggaran investasi lebih dari separuh pada bulan Mei lalu. 

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo), Edward Ismawan Chamdani mengungkapkan, kondisi tersebut merupakan kondisi winter bagi startup.

Asandra Salsabila Bikin Career Fair 2023 Demi Masa Depan Anak-anak Muda

Setidaknya, perusahaan rintisan harus bertahan 12 sampai 24 bulan hingga 'musim dingin' selesai. Namun, tidak semua sektor mengalami musim dingin yang sama.

“Ada pengaruh. Tapi tidak terkait semua sektor. Ada road to profitability. Tapi apakah mereka harus profit saat ini? Tidak. Tapi, kembali lagi apa yang investor akan lihat adalah market size, addressable market, dan target marketnya sesuai atau tidak,” terang dia.

Fokus Edukasi Minimalisir Penolakan Daftar Merek, Mebiso Gunakan DHA

“Ada suatu area atau bisnis model yang saat ini jadi berpengaruh. Yang sebelumnya tidak, kini menjadi berpengaruh. Mungkin mereka terlalu mengandalkan growth story. Jadi road to profitability-nya bisa lebih sulit,” ungkapnya.

Edward menjelaskan, bagi investor setidaknya ada dua exit point dalam road to profitability di dalam pengembangan startup. Pertama, adalah IPO atau Initial Public Offering yakni penawaran saham perdana perusahan ke publik. 

Menurutnya, mayoritas investor mendorong startup untuk menuju IPO. Namun, tidak semua model bisnis rupanya memiliki road to profitability hingga menuju IPO. 

Pada sebagian bisnis, likuiditas hasil investasi bergantung pada pilihan kedua dalam exit point investor, yakni proses buyout atau akuisisi. Diharapkan bisa menjadi profitability bagi beberapa model bisnis, dan juga pilihan investasi untuk investor di tengah ramalan resesi sekarang ini.

“Likuiditas ini bisa dicapai kalau nanti ada strategic investor yang mengakuisisi mereka. Nah, jika modelnya mengarah ke sana, dari awal mereka tahu bahwa bisnis ini tidak akan profitable." papar dia.

“Likuiditas ini bisa dicapai kalau nanti ada strategic investor yang mengakuisisi mereka. Nah, jika modelnya mengarah ke sana, dari awal mereka tahu bahwa bisnis ini tidak akan profitable." papar dia.

Sebagai informasi, venture capital dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang mendanai startup. Lembaga ini khusus pada perusahaan-perusahaan rintisan berbasis teknologi.

Selain memiliki modal, venture capital juga memiliki relasi dan kapasitas dalam membimbing startup potensial agar berkembang menjadi lebih besar. 

Venture capital seringkali menjadi salah satu sumber pendanaan awal bagi sebuah startup. Setelah bootstrapping, pendanaan dari lembaga inilah yang membantu sebuah startup untuk tetap beroperasi.

Meski demikian, bantuan terbesar dari venture capital biasanya bukan terletak pada dana yang diberikan. Mentoring dan koneksi dari venture capital inilah yang paling banyak membantu startup untuk berkembang.