Pemkot Malang Klaim Harga Turun Sehingga Warung Tekan Inflasi di Pasar Besar Dihentikan

Warung Tekan Inflasi saat masih beroperasi di Pasar Besar
Sumber :
  • Viva Malang/Uki Rama

Malang, VIVA – Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan mengklaim harga kebutuhan pokok turun sehingga Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes di Pasar Besar Kota Malang dihentikan. Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes ini hanya beroperasi selama 11 hari untuk menyambut natal dan tahun baru beberapa waktu lalu. 

Konser Tunggal Primitive Chimpanzee Sukses Obati Kerinduan Pecinta Musik Bawah Tanah di Malang

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengatakan bahwa Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes bukan beroperasi hanya 5 hari namun 11 hari. Alasan tidak diperpanjang hingga lebaran atau Idul Fitri 2024 karena saat itu harga kebutuhan pokok sudah normal kembali sehingga Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes tidak diperpanjang. 

"Tidak 5 hari, tapi 11 hari. Warung tekan inflasi dibuat karena ada kecenderungan harga barang naik. Kalau sudah harga normal kembali dan kebutuhan masyarakat sudah terkendali berarti kan sudah bisa dihentikan. Namanya warung tekan inflasi bukan karena sesuatu bukan kenapa," kata Eko saat dikonfirmasi, Rabu, 28 Februari 2024. 

Ingin Developer Game Lokal Naik Kelas, AMD Kenalkan Teknologi Terbaru

Eko menjelaskan bahwa kehadiran Warung Tekan Inflasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah lonjakan kebutuhan pokok saat Nataru. Warung Tekan Inflasi dihadirkan untuk menstabilkan harga sekaligus memenuhi permintaan masyarakat. 

"Kalau sudah normal ya sudah (berhenti). Kenapa cuma 11 hari Karena harganya sudah normal, harga sudah terkendali. Nanti menjelang Ramadan akan dibuat lagi," ujar Eko.

Pasangan Calon Independen HC-Rizky Dinyatakan Penuhi Syarat Dukungan KPU Kota Malang

Eko mengakui dari 3 Warung Tekan Inflasi yang ada kini hanya di Pasar Blimbing yang sudah beroperasi. Itu pun sejak 2 hari yang lalu baru diaktifkan, yakni Senin, 26 Februari 2024. Sedangkan di Pasar Besar dan Pasar Dinoyo masih dijadwalkan diaktifkan kembali untuk menstabilkan harga jelan ramadan dan Idul Fitri 2024. 

"Karena saat ini harga beras naik makanya warung tekan inflasi kita buka kemarin 2 hari yang lalu di Pasar Blimbing sampai ramadan nanti. Kita menjual harga beras di bawah HET. SPHP Rp54.500 kita jual Rp52.000. Bukan karena sesuatu tanda tanya besar itu hal yang wajar. Kalau sudah normal kebutuhan rakyat terkendali ya sudah. Ini namanya pemerintah hadir dalam kesulitan," tutur Eko.

Eko menyebut Warung Tekan Inflasi di Pasar Besar dan Pasar Dinoyo bukan dihentikan namun ditutup sementara. Diskopindag berjanji akan kembali membuka Warung Tekan Inflasi di Pasar Besar dan Pasar Dinoyo karena saat ini sejumlah harga kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan. 

"Warung tekan inflasi setelah 11 hari harga itu normal, terbukti dengan inflasi kita turun. Harga sudah terkendali kebutuhan masyarakat sudah terpenuhi. Akhirnya kita tutup sementara. Nah ini kita hidupkan lagi karena kita melihat harga beras naik lagi kita harus hadir. Saat ini di Pasar Blimbing sudah beroperasi nanti kita gilir di Pasar Besar juga segera termasuk Pasar Dinoyo kita akan hadir lagi masih kita jadwalkan. Nanti terus sampai ramadan jualan lagi," kata Eko. 

Sebelumnya Penjabat Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat berujar bahwa Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes di Pasar Besar Kota Malang tidak hanya melayani masyarakat saat Nataru. Namun melayani hingga ramadan atau Lebaran 2024. Hal itu ditegaskan Wahyu Hidayat saat meresmikan Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes di Pasar Besar pada Rabu, 27 Desember 2024. 

Menanggapi hal itu, Eko mengatakan ada beberapa pertimbangan kenapa wacana Wahyu Hidayat tidak dilakukan. Selain saat itu harga kebutuhan pokok yang diklaim kembali normal Kekurangan tenaga kerja untuk melayani masyarakat di Warung Tekan Inflasi Mbois Ilakes juga menjadi pertimbangan. 

"Memang idealnya bisa terus tapi kita ada beberapa pertimbangan. Sehingga ada beberapa pertimbangan salah satunya tenaga kerja kita yang berjualan tadi. Semetara ini kita melibatkan tenaga ASN untuk berjualan makanya pemerintah hadir di situ. Bukan terkendala anggaran tidak ada masalah di situ," tutur Eko. 

Sementara itu, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat belum memberikan keterangan soal Warung Tekan Inflasi tidak beroperasi rutin hingga lebaran. Media ini mencoba mengkonfirmasi langsung melalui pesan whatsapp maupun telepon namun tidak mendapat jawaban.