Arema FC Minta Maaf ke PS Hizbul Wathan Atas Penolakan Bermarkas di SSA Bantul

Latihan Arema FC
Sumber :
  • Instagram Arema FC Official

Malang – Setelah mendapat penolakan dari PS Hizbul Wathan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PS HW UMY) untuk bermarkas di Stadion Sultan Agung, Bantul. Manajemen Arema FC langsung meminta maaf. 

BNPM Kota Malang Sebut Warung Madura 24 Jam Justru Banyak Manfaat Untuk Masyarakat

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi, Tatang Dwi Arifianto mengatakan, bahwa mereka memahami kekecewaan banyak pihak yang terdampak atas Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu. Mereka sebelumnya berencana menggunakan Stadion Sultan Agung, Bantul sebagai markas untuk putaran kedua Liga 1

"Kami ikhlas menerima segala kekecewaan dari banyak pihak dikarenakan dampak dari musibah Kanjuruhan dan kami memohon maaf, namun semua tidak ada niatan apalagi kesengajaan. Kami patuh menjalankan konsekuensi sanksi yang diberikan federasi (PSSI). Kami juga menghormati proses hukum yang berjalan,” kata Tatang, Rabu, 4 Januari 2023.

Catat! Jadwal Pertandingan Semifinal Piala Asia U23 2024

Tatang menyebut Arema FC tidak terlibat dalam penentuan bergulirnya kompetisi di Indonesia termasuk Liga 3 tempat PS HW UMY berkompetisi. Sebab, hal itu merupakan ranah PSSI. Mereka mencoba optimis bahwa kondisi sepak bola Indonesia akan kembali normal. 

“Kami memohon maaf tidak memiliki kewenangan terkait penentuan bergulir atau tidaknya strata kompetisi. Kami kini terus intropeksi dan berbenah agar lebih baik. Kami optimis pemerintah dan federasi serta stake holder yang lain terus berbenah dan berusaha keras mengembalikan situasi dan kondisi sepakbola Indonesia kembali normal dan berprestasi,” ujar Tatang.

Bekas Super Market di Kota Pasuruan Bakal Disulap Jadi Rest Area Bernuansa Arafah

Sebelumnya, Manajer PSHW UMY, Filosa Gita Sukmono mengatakan ada beberapa alasan mereka menolak Arema FC bermarkas di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul. Pertama adalah rasa empati pada seluruh korban dan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu. Kedua imbas dari Tragedi Kanjuruhan Liga 3 di seluruh provinsi di Indonesia batal digelar. 

"Paling mendasar adalah empati. Kami berempati pada korban, di saat yang bersamaan kami telah mempersiapkan tim untuk berlaga di Liga 3 DIY juga. Di tengah kondisi yang penuh duka, tiba-tiba ada klub Liga 1 yang ingin menggunakan Stadion Sultan Agung. Tentu ini adalah hal yang nirempati. Bagi kami, di titik empati inilah yang perlu dipahami bersama," kata Filosa, Rabu, 4 Januari 2022. 

Filosa mengatakan, bahwa mereka telah mempersiapkan tim dengan sebaik mungkin untuk mengarungi kompetisi Liga 3 regional Daerah Istimewa Yogyakarta. Tetapi karena imbas Tragedi Kanjuruhan Liga 3 batal digelar. Akhirnya pembinaan dan persiapan yang mereka lakukan sia-sia. 

Untuk itu demi martabat sepak bola tanah air. PS HW UMY juga menyuarakan usut tuntas untuk Tragedi Kanjuruhan. Dia mendesak otoritas terkait untuk menjalankan rekomendasi sesuai hasil temuan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). 

"Pengusutan tuntas sesuai hasil temuan tim independen pencari fakta agar sepakbola Indonesia kembali bermartabat," ujar Filosa.