Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Seruan dan tagar 'All Eyes on Gate 13 Stadion Kanjuruhan' menyita perhatian publik usai viral di media sosial. Tagar ini serupa dengan gerakan kemanusiaan terhadap Rafah

film karya jurnalistik ini telah memberikan gambaran keluarga korban begitu terpukul. Mereka ditinggal orang-orang tercinta untuk selama-lamanya namun mereka masih gigih

Putu Kholis mengatakan bahwa dalam waktu dekat mereka akan melakukan gelar perkara sebelum menghentikan perkara laporan model B dalam Tragedi Kanjuruhan.

Imam dan TATAK akan melakukan pertemuan dengan Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana untuk mempertanyakan soal laporan model B. Sejauh ini, dari penyidik sudah 5 kali

Sejak awal mereka sudah menolak laporan model A yang dipersidangkan di PN Surabaya. Sebab, ada beberapa kejanggalan yang mereka rasakan selama proses peradilan.

Meski dalam perjalanannya kadang hubungan klub dan suporter selalu mengalami pasang surut. Mulai urusan prestasi hingga sebuah tragedi. Tetapi keduanya beriringan

Solehuddin berharap Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto bijaksana dalam menyikapi kasus ini. Sebab, tujuan aksi demonstran bukanlah untuk menyerang dan merusa

Dia juga berharap Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menjadi fasilitator dalam upaya itu. Menurut Imam keadilan restoratif untuk kepentingan Malang Raya.

Solehudin berharap manajemen Arema FC, Polresta Malang Kota, hingga Kejaksaan Negeri Malang maupun otoritas terkait terketuk hatinya dalam upaya restorative justice ini.

Dia tidak ingin dengan ditetapkanya 7 tersangka hingga berujung penahanan membuat suasana di Malang Raya justru kembali memanas dan terjadi konflik horizontal.

Aremania merekomendasikan Komnas HAM untuk turun ke Malang melakukan validasi lebih dalam agar mengetahui lebih detail pelanggaran HAM berat dalam Tragedi Kanjuruhan.