Upaya Perdamaian Bagi Tersangka Demo Ricuh di Kantor Arema FC Dengan Restorative Justice
- Viva Malang
Malang – Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan atau TATAK berupaya meminta perdamaian agar tersangka dari massa Arek Malang dibebaskan dari penjara oleh Polresta Malang Kota. Mereka berharap restorative justice atau keadilan restoratif berlaku bagi para tersangka yang diduga terlibat pengerusakan demo Kantor Arema FC pada Minggu, 29 Januari 2023 kemarin.
Solehudin menjadi kuasa hukum sejak menerima surat kuasa pada Selasa, 31 Januari 2023 dari 5 tersangka yakni, Ferry Christianto (37 tahun) yang dijerat dengan pasal 160 KUHP tentang penghasutan dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.
Lalu, Adam Rizky (24 tahun), Muhammad Fauzi (24 tahun), Nauval Maulana (21 tahun), Aryo Cahya (29 tahun). Untuk 4 orang ini dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang pengerusakan pengeroyokan yang mengakibatkan luka berat dengan ancaman pidana 9 tahun penjara.
Solehudin berharap manajemen Arema FC, Polresta Malang Kota, hingga Kejaksaan Negeri Malang maupun otoritas terkait terketuk hatinya dalam upaya restorative justice ini. Tujuannya adalah kekondusifitasan Malang Raya.
Selain itu, dia menegaskan tujuan Arek Malang adalah demonstrasi terkait penanganan Tragedi Kanjuruhan. Bukan, dengan niat menyerang Kantor Arema FC.
"Kita lakukan penangguhan dan restorative justice agar masyarakat Malang nyaman dan tentram. Mohon hati nuraninya (semua pihak) bahwa yang demo adalah teman-teman kita. Mereka hanya menuntut keadilan bahwa ada chaos pasti ada pemicunya," kata Solehudin, Rabu, 1 Februari 2023.
Sholehudin mengatakan, bahwa saat ini yang harus dilakukan manajemen Arema FC adalah memberikan edukasi. Sebab, para demonstran juga bagian dari pendukung Arema FC. Menurutnya, edukasi tidak harus berujung dipidanakan.