Sam Ali Muthohirin Berbicara Kesejahteraan Guru di Kota Malang
- Dok SAM
Malang, VIVA – Bakal calon wakil wali kota Malang Ali Muthohirin bertemu dengan guru dan pegawai SD Qurrota A'yun, Gadang, Sukun, Kota Malang pada Sabtu, 3 Agustus 2024 kemarin. Masalah kesejahteraan menjadi topik bahasan dalam pertemuan ini.
Sam Ali sapaan akrabnya menyebut citra Kota Malang sebagai Kota Pendidikan harusnya sudah selesai untuk kesejahteraan guru. Isu kesejahteraan harus terus diperjuangkan karena pendidikan adalah pilar utama untuk memajukan negeri ini dan itu berada di tangan para guru.
Ali mengaku selama ini dirinya hidup dan sekolah berasal dari pendapatan guru yang itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan biaya hidup dan tanggungan para guru.
"Saya ini hidup dibiayai oleh seorang guru, kakak saya adalah guru yang sekaligus membiayai sekolah saya dulu, dengan kondisi ini, saya bercita-cita agar guru itu diberikan keistimewaan tersendiri. Sàya ingin agar para guru tidak perlu lagi memikirkan bagaimana biaya sekolah anaknya, biaya kuliah anaknya, dan ɓagaimana kehidupan mereka sehingga fokus mereka tertuju pada bagaimana mencerdaskan anak-anak bangsa. Caranya bagaimana, pemerintah hadir untuk memberikan solusi, bisa melalui beasiswa anak guru, subsidi sekolah, atau program serupa yang meringankan beban guru," kata Sam Ali, Selasa, 6 Agustus 2024.
Selain soal kesejahteraan Sam Ali juga memaparkan program untuk meningkatkan kualitas SDM para guru selalu relevan dengan kebutuhan pembelajaran yang ada. Dia menawarkan cara CSR dengan menggandeng BUMN maupun perusahaan swasta.
"Jadi bapak-bapak dan ibu-ibu, kita harus bersinergi untuk membantu guru dalam meningkatkan kualitas mereka. Caranya bisa dengan memanfaatkan CSR dari perusahaan. Tapi kita harus inisiatif aktif berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait sehingga memudahkan kepentingan kita," ujar Sam Ali.
"Disinilah peran kepala sekolah dibutuhkan untuk aktif membangun jejaring demi meningkatkan kualitas para guru. Perusahaan apapun, selama itu berkorelasi dengan pendidikan pasti akan diterima, tinggal menyamakan frame isu yang akan diangkat sehingga sinergi lembaga pendidikan dan pemberi CSR berjalan dengan baik," tambah Sam Ali.