RK Ingatkan Pers Kurangi Penggunaan Politik Identitas

RK Ingatkan Pers Kurangi Penggunaan Politik Identitas
Sumber :
  • Antara Foto

Malang – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan kepada para insan pers untuk mengurangi penggunaan politik identitas yang merusak persatuan bangsa terutama dalam momentum pemilu tahun 2024.

Taman Krida Budaya Jatim Bakal Dibangun Jadi Hotel Berbintang dan Sentra Kuliner

"Saya titip ke depan narasi-narasi yang mempersatukan, kurangi politik identitas dan hal-hal yang dapat merusak NKRI," kata Ridwan Kamil saat menjadi salah satu pembicara dalam diskusi peringatan 10 tahun Forum Pemred dengan tema "Memajukan Pers Menyatukan Bangsa" di Hotel Raffless, Jakarta, Jumat malam, 5 Agustus 2022.

Menurutnya, Indonesia bisa terus kondusif tanpa diganggu oleh berita-berita yang sifatnya meresahkan serta tidak memberikan panggung kepada figur yang tidak menginspirasi. "Kita tentu ingin kondusif, damai, bisa konser lagi, pariwisata maju, dan lainnya," katanya.

TPP ASN Pemkot Batu Terancam Tak Cair

Terciptanya kondusivitas tersebut juga menjadi satu syarat utama Indonesia bisa menjadi negara adidaya pada 2045. "Apa mimpi di masa depan? Semua orang berbicara tentang 2045. Saya setuju tapi syaratnya jangan bertengkar, karena akhirnya tidak punya waktu untuk berkembang dan produktif," katanya.  

Diskusi Forum Pemred itu juga dihadiri Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.  Di sela acara, turut ditayangkan pesan dari Presiden Joko Widodo untuk peringatan 10 tahun Forum Pemred.

Upaya Perlindungan Anak di Kota Pasuruan Mendapat Apresiasi Tim Kunjungan UNICEF

 "Selamat ulang tahun ke-10 Forum Pemred Indonesia, teruslah menunjukkan komitmennya dalam menjaga kebebasan pers," ujar Jokowi, dalam video rekaman itu. 

Jokowi mengajak insan pers untuk konsisten menghadirkan pemberitaan berdasarkan karya jurnalistik yang berkualitas, memerangi hoaks dan fitnah yang dapat memecah belah bangsa. "Saya mengajak untuk terus menjaga hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar," katanya.