Wabah PMK Serang Jombang, 231 Terjangkit 11 Ekor Mati

Petugas saat mengecek sapi di Jombang.
Sumber :
  • Elok Apriyanto/Jombang

"Ada tiga penyebab utama, kenapa PMK ini muncul kembali dalam jumlah yang cukup lumayan ya di bulan Desember itu. Yang pertama karena memasuki musim hujan atau pergantian musim dari kemarau ke musim penghujan. Dimana kalau musim hujan terjadi kelembaban tinggi," tuturnya.

Pergantian Malam Tahun Baru, Truk di Jombang Sruduk Warung

"Kemudian dengan masuknya musim penghujan, menjadi penyebab kekebalan hewan terhadap semua penyakit kondisinya akan menurun. Sehingga memudahkan penyebaran virus," kata Saleh.

Selain itu ia mengaku faktor vaksinasi juga mempengaruhi penyebaran PMK. Dimana seharusnya vaksinasi idealnya dilakukan 6 bulan sekali dengan skala cakupan 80 persen populasi wilayah atau daerah tertentu. "Akan tetapi saat ini masih rendah karena kemunculan PMK begitu cepat," ujarnya.

Car Free Night di Jombang, Ini 18 Jalan yang Ditutup

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan upaya dini terkait penanganan penyebaran PMK di Kota Santri.

Upaya dini yang dilakukan pertama, semua petugas kalau ada laporan dari masyarakat untuk segera ditindak lanjuti.

Kisah Usaha Pembuatan Kue Bolen di Jombang, Berdayakan Perempuan Korban Kekerasan

"Kemudian, eliminasi penyebaran virus, maupun di kandang ataupun ada ditempat penampungan ternak, seperti di rumah potong maupuan pasar. Kemudian penyemprotan disinfektan ini yang mulai kita lakukan. Termasuk upaya menggencarkan vaksinasi yang minggu depan akan kita lakukan di Pasar Kabuh," tuturnya.

Sampai saat ini Saleh menyebut tidak ada gejala baru yang dilaporkan para peternak sapi terkait PMK. Akan tetapi untuk gejala pokok PMK yang disampaikan sama, yakni, sapi mengalami demam.

Halaman Selanjutnya
img_title