Sederet Capaian Kinerja Pemkot Batu Sepanjang 2024
- VIVA Malang / Galih Rakasiwi
Kontributor terbesar PAD berasal dari BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) sebesar 115,80 persen atau Rp 61,4 miliar. PBJT Makanan dan Minuman sebesar 110,11 persen atau Rp39,579 miliar. PBJT Jasa Perhotelan sebesar 101,93 persen atau Rp46,439 miliar," tuturnya.
Selanjutnya, retribusi tertinggi diperoleh dari tempat khusus parkir sebesar 155,47 persen (Rp3,4 miliar). Pemakaian kendaraan bermotor sebesar 105,83 persen (Rp105,825 juta). Pelayanan kesehatan sebesar 101,21 persen (Rp354,534 juta).
"Lalu, dalam bidang infrastruktur, Pemkot Batu berhasil menyelesaikan 10 program prioritas dengan total anggaran Rp58,2 miliar. Beberapa di antaranya adalah pembangunan SMPN 7 Tahap 3, pelebaran jalan Brosem, pembangunan pedestrian di Jalan Pangsud dan Diponegoro, dan pembangunan incenerator sampah di dua lokasi," ujarnya.
Program sosial juga menjadi perhatian utama. Pemkot Batu meluncurkan program makan bergizi gratis untuk siswa di 295 sekolah, yang melibatkan lebih dari 15.000 anak. Di sektor pariwisata, Kota Batu mencatat angka kunjungan lebih dari 10 juta wisatawan pada tahun 2024.
"Rata-rata pengeluaran wisatawan mencapai Rp1,9 juta per hari, memberikan dampak signifikan bagi perekonomian lokal," katanya lagi.
Aries menegaskan, capaian ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh pihak dan dukungan masyarakat Kota Batu.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja di berbagai sektor, demi mewujudkan Kota Batu yang maju, berdaya saing, dan sejahtera,” tuturnya.