DPRD Kabupaten Pasuruan Desak Dinas Peternakan Serius Tangani Wabah PMK

Pemeriksaan rutin hewan ternak warga
Sumber :
  • VIVA Malang (Hari Mujiyanto/Pasuruan)

Pasuruan, VIVA –Meningkatnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Pasuruan membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) gerah, DPRD menilai Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan belum bertindak maksimal dalam menangani wabah tersebut.

Di Kota Batu, 20 Ekor Terjangkit PMK 3 Diantaranya Mati

Berdasarkan data terbaru, hingga awal Januari 2025, jumlah sapi yang terjangkit PMK mencapai 134 ekor, dengan 16 ekor di antaranya dilaporkan mati. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya.

"Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Dinas Peternakan harus segera mengambil tindakan yang lebih konkret," tegas Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Agus Setiya Wardana.

Wabah PMK Serang Jombang, 231 Terjangkit 11 Ekor Mati

Wardana, mendesak Dinas Peternakan untuk segera melakukan penyemprotan disinfektan di kandang-kandang ternak, memberikan obat-obatan dan vitamin pada hewan ternak, serta melakukan sosialisasi kepada para peternak. Selain itu, DPRD juga mengusulkan adanya pembatasan keluar masuk ternak untuk mencegah penyebaran penyakit lebih luas.

"Kami khawatir jika tidak segera ditangani, wabah PMK ini akan semakin meluas dan berdampak pada ketahanan pangan masyarakat," lanjut Wardana.

DPRD Pasuruan Desak Perbaikan Massal Lampu Jalan yang Mati

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ainur Alfia, menjelaskan bahwa pihaknya masih menunggu kedatangan vaksin PMK dari pemerintah pusat.

"Vaksinasi merupakan salah satu upaya yang paling efektif untuk mencegah penyebaran PMK. Namun, kami masih terkendala ketersediaan vaksin," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title