Komitmen Tingkatkan Ruang Publik dan Konektivitas, Pemkot Batu Resmikan Pedestrian dan Jembatan Baru
- VIVA Malang / Galih Rakasiwi
Batu, VIVA – Pemkot Batu meresmikan pembangunan pedestrian di sejumlah ruas jalan strategis dan pembangunan jembatan di Kota Batu untuk meningkatkan ruang publik serta konektivitas, Selasa, 31 Desember 2024.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga untuk mengurai kemacetan, memperlancar kendaraan besar, dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Pesan saya setelah diresmikan yaitu pentingnya menjaga fungsi pedestrian dan jembatan sebagai fasilitas publik. Pedestrian memberikan dampak positif bagi kesehatan, mengurangi polusi udara, dan mendukung perekonomian, tetapi kita harus memastikan agar tidak terjadi alih fungsi oleh pihak-pihak tertentu," katanya di rumah dinas.
Ia juga mengingatkan agar OPD lebih responsif terhadap aspirasi masyarakat. Melalui pembangunan tersebut, Pemkot Batu berharap pedestrian dan jembatan baru menjadi simbol kemajuan kota.
"Mari kita manfaatkan ruang publik ini untuk mempererat hubungan sosial dan meningkatkan kualitas hidup bersama.
Dengan pembangunan tersebut, Kota Batu semakin memperkokoh posisinya sebagai kota wisata yang ramah lingkungan, inklusif, dan berdaya saing tinggi," tuturnya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Batu, Alfi Nurhidayat, menyatakan bahwa pembangunan pedestrian merupakan wujud nyata komitmen Pemkot Batu dalam menciptakan ruang publik yang aman, nyaman, dan estetis.
"Pedestrian yang baik bukan hanya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan masyarakat, tetapi juga memperindah Kota Batu sebagai destinasi wisata unggulan," katanya.
Perlu diketahui, untuk pembangunan pedestrian dilakukan di beberapa titik antara lain, Jalan Bromo-Semeru dengan anggaran Rp 9 miliar, panjang 657,5 meter, lebar 1,5 meter. Jalan Panglima Sudirman, anggaran Rp 7 miliar, panjang sisi kiri 1.112 meter, sisi kanan 950 meter, lebar 3,2-3,4 meter.
Jalan Diponegoro, anggaran Rp 4,5 miliar, panjang sisi kiri 750 meter, sisi kanan 1.136 meter, lebar 1,9-2,5 meter. Jalan Patimura, anggaran Rp 1,2 miliar, panjang sisi kiri 508 meter, sisi kanan 126,2 meter, lebar 1,5 meter. Jalan Dewi Sartika, anggaran Rp 1,35 miliar, panjang 192 meter, lebar 3,2 meter.
Selain itu, Jalan Agus Salim anggaran Rp 500 juta, panjang 182,4 meter, lebar 2 meter. Jalan Sultan Agung, anggaran Rp 500 juta, panjang 94 meter, lebar 2,2 meter.
Pelebaran jembatan untuk konektivitas antar wilayah serta pelebaran jembatan juga menjadi prioritas utama untuk mendukung mobilitas warga dan aktivitas ekonomi.
Kemudian, dua jembatan yang diperluas adalah Jembatan Pronoyudho anggaran Rp 496,64 juta, panjang 12 meter, lebar 6,8 meter dan Jembatan Temas–Pandan, anggaran Rp 650 juta, panjang 15,6 meter, lebar 5,6 meter.