Pemkab Jombang Peringati Hari Santri Nasional di Hari Jadi ke 114 di Alun-alun

Upacara hari santri di Alun-alun Jombang
Sumber :
  • VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)

Jombang, VIVAPemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menggelar upacara Hari Santri Nasional (HSN) sekaligus dalam peringatan Hari Jadi Jombang ke 114 di Alun-alun Jombang, Selasa 22 Oktober 2024.

Tahun Ini, Petani Tembakau dan Pekerja Rentan di Jombang Terima Bantuan dari DBHCHT

Selain itu, upacara yang dipimpin Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo tersebut juga dimaksudkan untuk memperingati hari jadi ke-79, Provinsi Jawa Timur.

Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo menjelaskan, pada momen ini merupakan saat yang tepat untuk mengingat pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun bangsa dan daerah.

NU Wonosalam Jombang Luncurkan Tembang Lagu untuk Kado Peringatan Hari Santri Nasional

"Peringatan yang kita rayakan hari ini merupakan refleksi atas perjuangan, kerja keras, dan dedikasi kita semua, baik sebagai masyarakat Jombang, Jawa Timur, maupun sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan," kata Teguh.

Lebih lanjut, Teguh menyampaikan, warga Jombang memperingati 114 tahun berdirinya Pemerintah Kabupaten Jombang, yang secara resmi ditetapkan pada tanggal 21 Oktober berdasarkan Peraturan Bupati Jombang Nomor 63 Tahun 2019.

Momen Tabur Bunga hingga Target Bebas Stunting Pj Bupati Jombang di Hari Jadi ke-114

"Penetapan ini didasarkan pada bukti sejarah yang kuat, yaitu dokumen pemerintah Hindia Belanda nomor 553, yang menjelaskan tentang pembentukan Kabupaten Jombang pada 21 Oktober 1910, melalui Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 25," ujarnya.

Ia menyebut, untuk tema yang diusung tahun ini yaitu, "Spirit Jombang Inspirasi Negeri", mengandung makna bahwa semangat kebersamaan, pertumbuhan, dan inspirasi adalah kunci bagi keberhasilan Kabupaten Jombang dalam memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan bangsa Indonesia.

"Jombang harus mampu menjadi sumber inspirasi bagi daerah lain, dengan tetap menjaga nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat kita," tuturnya.

Oleh karena itu, sambung Teguh, berbagai prestasi telah ditorehkan sepanjang tahun ini, adalah bukti nyata kerja keras semua pihak. Seperti penghargaan dalam bidang kesehatan, misalnya.

"Pada tahun ini kita telah menerima penghargaan Universal Health Coverage (UHC) kategori pratama dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan karena tingkat partisipasi BPJS Kesehatan mencapai 97,85 persen," katanya.

Ia menjelaskan Pemkab Jombang juga berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari 7.408 jiwa (berdasarkan SK penduduk miskin ekstrem tahun 2023), menjadi 6.390 jiwa pada tahun 2024, sesuai Surat Kemenko Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan tanggal 26 Februari 2024.

"Di bidang penanganan stunting, berdasarkan data e-PPGBM, prevalensi stunting di Kabupaten Jombang tahun 2022 sebesar 8,39%. Kemudian pada tahun 2023 menurun menjadi 6,29%. Pada September 2024 turun lagi menjadi sebesar 4,71%," ujarnya.

Tidak hanya itu, sambung Teguh pemerintah Kabupaten Jombang kembali meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk yang kesebelas kalinya secara berturut-turut. 

"Prestasi ini adalah bukti komitmen kita dalam transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah," tuturnya.

Paling baru, lanjut Teguh, Jombang juga mendapatkan penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra kategori kabupaten besar terbaik serta trophy adipura kategori kota sedang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

"Capaian ini mencerminkan bahwa kita tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga kelestarian lingkungan hidup," katanya.

Ia menegaskan Kabupaten Jombang dikenal sebagai kota santri, yang mana peran pesantren dan santri sangat vital dalam membangun masyarakat yang cerdas dan berakhlak mulia. 

Maka dari itu, hendaknya peringatan Hari Santri ini dimaknai bukan hanya milik santri saja, tetapi milik kita semua, seluruh komponen bangsa yang mencintai tanah air kita. 

"Hari Santri Nasional yang diperingati pada tanggal 22 Oktober 2024 ini mengusung tema “menyambung juang merengkuh masa depan”. Tema ini mengajak kita semua, khususnya para santri, untuk melanjutkan perjuangan yang telah dirintis oleh para ulama dan santri terdahulu," ujarnya.

Dengan menyambung juang, santri diharapkan mampu merengkuh masa depan dengan keteguhan iman serta kemampuan yang relevan dengan zaman.

"Santri masa kini telah merambah ke berbagai bidang profesi, memiliki keahlian yang beragam, bahkan menjadi pemimpin di tingkat nasional. Kita punya Presiden yang berlatar belakang santri, yaitu Kh. Abdurrahman Wahid Atau Gus Dur. Santri juga bisa jadi Wakil Presiden seperti KH. Ma’ruf Amin," tuturnya.

"Meskipun bisa menjadi apa saja, santri tetap tidak melupakan tugas utamanya, yaitu menjaga dan merawat nilai-nilai agama yang selalu menjadi landasan utama dalam setiap aspek kehidupan, " kata Teguh.

Perlu diketahui, kegiatan ini dihadiri Pj Bupati Jombang Dr. Drs. Teguh Narutomo M.M., didampingi Pj Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang Ny Irnie Victorynie Teguh Narutomo, Forkopimda beserta istri, Kepala OPD beserta istri, asisten, staf ahli, dan pemimpin Jombang periode sebelumnya. 

Hadir pula Camat se-Kabupaten Jombang, Direktur BUMD Kabupaten Jombang, pejabat instansi vertikal, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan perusahaan, ketua organisasi profesi, ketua organisasi masyarakat, ketua partai politik, dan seluruh peserta upacara.