Pemuda Gumilang Ajak Firhando Gumelar Aksi Bersih-bersih Sumber Umbul Gemulo

Aksi bersih sungai dan sumber air Gemulo bersama Firhando Gumelar
Sumber :
  • VIVA Malang - Galih Rakasiwi

Batu, VIVA – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Pemuda Gumilang Kota Batu, masyarakat dan Firhando Gumelar terlibat dalam aksi bersih sungai di kawasan Sumber Umbul Gemulo, Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kamis 6 Juni 2024.

Tokoh Pemuda Dukung Paslon NH, Pengalaman dan Komitmen Putra Daerah Paling Utama

Penanggung Jawab Kegiatan, Yasir mengatakan tujuan bersih-bersih itu untuk memperingati momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Pemuda Gumilang sendiri merupakan perkumpulan simpul-simpul komunitas pemuda yang ada di Kota Batu. 

"Nah melalui perkumpulan ini, kami ingin menjadi wadah perkumpulan komunitas di Kota Batu. Nantinya ketika ada kegiatan di setiap komunitas akan kami sinergikan dengan komunitas lain. Misalnya komunitas kapster melakukan kegiatan. Nanti akan kami sinergikan dengan kegiatan bantengan," ujarnya. 

Pemkot Batu Gelar Layanan Kesehatan Gratis di Pasar Induk Among Tani

Tambah Yasir, Hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan langkah awal komunitas pemuda yang bergerak di bidang lingkungan hidup melakukan kegiatan bersih sungai dan akan dilanjutkan dengan berbagai kegiatan lainnya. 

"Nanti juga akan ada kongres pemuda. Semua komunitas pemuda di Kota Batu akan kami kumpulkan. Melalui kongres itu, kami ingin mengetahui pemuda di Kota Batu memerlukan apa. Lalu kreativitas seperti apa yang bisa dituangkan. Sebab sudah waktunya pemuda membangun Kota Batu," katanya.

Pemkot Batu Gelar Investment Award 2024, Apresiasi Investasi Pertumbuhan Ekonomi

Sebagai inspirasi bagi pemuda Kota Batu. Perkumpulan Pemuda Gumilang turut mengajak sosok pemuda inspiratif dan enterpreneur, Firhando Gumelar. Dia merupakan seorang pemuda yang pernah tinggal di Kota Batu. 

"Saya pernah merasakan vibes Kota Batu selama hampir 2 tahun, tepatnya pada tahun 2008 lalu. Meski saat ini saya tinggal di Surabaya, saya selalu mengikuti perkembangan Kota Batu," katanya. 

Firhando Gumelar

Photo :
  • VIVA Malang - Galih Rakasiwi

Ajakan pemuda Kota Batu untuk ikut berperan dalam perkembangan Kota Batu disambut baik olehnya. Dia juga ingin mendengar aspirasi dari seluruh pemuda Kota Batu. 

"Sebagai seorang pemuda saya punya visi misi cinta lingkungan. Karena itu, bersama pemuda, Kota Batu harus bersih terus. Saya kalau melihat lingkungan kotor, gatal rasanya tangan ini. Ingin segera membersihkan," tuturnya. 

Lebih lanjut, dia juga melihat Kota Batu telah berkembang sangat pesat, dibandingkan saat dirinya tinggal di Kota Batu lalu. Seiring pesatnya perkembangan Kota Batu, isu-isu lingkungan perlu diperhatikan. 

"Isu lingkungan seperti sampah dan bencana alam perlu diperhatikan. Sebelum datang ke Kota Batu, saya sudah melakukan riset tentang masalah sampah dan bencana alam. Nanti akan kami paparkan hasil risetnya, dengan menggandeng anak muda Kota Batu," katanya lagi. 

Apabila riset itu telah diaplikasikan dengan baik di Kota Batu. Firhando meyakini, Kota Batu akan menjadi pionir kota bersih di Indonesia. Selain dibantu pemuda Kota Batu, dalam pengaplikasian riset tersebut dirinya juga akan dibantu rekannya dari Turki. 

"Menurut saya ada beberapa masalah lingkungan yang signifikan di Kota Batu. Diantaranya penurunan kualitas udara. Kemudian pengelolaan sampah terutama sampah plastik yang telah menjadi isu serius. Lalu, sungai-sungai dan tanah di Kota Batu tercemar oleh limbah sampah plastik yang sulit terurai. Sehingga dapat mengancam kehidupan biota air dan merusak keindahan alam," tuturnya. 

Selanjutnya, deforestasi yang disebabkan oleh pembangunan infrastruktur dan perluasan lahan pertanian telah mengakibatkan kerusakan hutan. Hilangnya tutupan hutan tidak hanya mengurangi keanekaragaman hayati. Tetapi juga meningkatkan risiko bencana alam seperti longsor dan banjir.

"Lalu penurunan debit air, dari mata air yang menjadi sumber air bersih bagi masyarakat telah menimbulkan krisis air bersih. Eksploitasi sumber daya air yang berlebihan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan penduduk menyebabkan berkurangnya ketersediaan air bersih bagi masyarakat lokal," ujarnya.