Dharma Sucipto, Menjawab Kekhawatiran Orang Tua Lewat Jajanan Sehat
- SATU Indonesia Award
Saat itu ia tergabung dalam divisi pertanian organik unit ekstrakulikuler Go Green Smandry (GGS) SMA 1 Driyorejo. Dia dan teman-temannya mengolah lahan milik sekolah sebesar 10 x 8 meter persegi.
Lahan tersebut biasa ditanami umbi-umbian atau kacang-kacangan. Hasil dari lahan tersebut kemudian dia gunakan sebagai bahan utama panganan tradisional.
Dengan rasa kepedulian yang tinggi selanjutnya Dharma mulai mengajak pengelola kantin sekolah untuk mengurangi penggunaan MSG, bahan pengawet dan pewarna tambahan serta penggunaan plastik juga ikut dikurangi.
Jajanan sehat tersebut mulai dipromosikan sekitar akhir tahun 2009, yang pada akhirnya muncul gerakan yang dinamai Small Farming Food Society.
Ada banyak varian jajanan sehat yang sudah diproduksi oleh Dharma bersama teman-teman sekolahnya, seperti susu jagung tanpa susu, pentol ketela, roti selai rosella, dan puding jagung.
Terus berkembang, ia bisa menciptakan 40 resep penganan tradisional berbahan baku palawija. Ia dan kawan-kawan pun terus melakukan promosi makanan sehat Usahanya tersebut mendapat sambutan yang hangat.
Ia menjual jajanan sehat ke kantin-kantin sekolah di sekitar Gresik dan Malang hingga menghasilkan keuntungan yang lumayan. Kendati begitu, bukan keuntungan yang Dharma cari. Bagaimana para siswa sekolah mendapatkan makanan yang sehat adalah tujuan utamanya.