Dharma Sucipto, Menjawab Kekhawatiran Orang Tua Lewat Jajanan Sehat
- SATU Indonesia Award
Ia mengakui, dalam seminggu ia dapat menghasilkan 300 porsi jajanan sehat. Seluruhnya tanpa menggunakan pewarna, pengawet dan pemanis buatan, pun tidak menggunakan plastik. Demikian juga minuman yang dihual dikemas dengan botol kaca.
Menu jajanan sehat yang Dharma jual lumayan familiar, seperti suju (susu jagung), sijanis (serabi jagung manis), puding jagung, ketela tempel, lomet isi pisang, nagasari, kunyit asem, pentol ketela, roti rosela, dodol labu. Selain itu ada juga selai rosela, selai ketela, dan selai ubi.
Berkat gerakan jajanan sehat tersebut Dharma mendapat penghargaan Astra SATU Indonesia Award kategori lingkungan di tahun 2012. Tak berhenti di situ, semasa kuliah di jurusan Teknologi Pertanian Univesitas Brawijaya ia dan kawan-kawan membuat bank karbon.
Mereka juga menanam tanaman obat, trembesi dan sengon laut di bantaran kali dekat kampus. Hal ini membuktikan bahwa semangat hari ini akan menjadi penyemangat di masa yang akan datang. Dan sebagai bukti juga kepedulian anak muda terhadap kesejahteraan serta kemajuan penerus bangsa.
Bahkan terbaru, Dharma bersama teman-temannya juga memulai kegiatan baru yaitu membuat bank karbon bersama lima orang teman-teman kampusnya. Sambil menyelesaikan kuliahnya di Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.
Mereka juga menanam tanaman obat keluarga, trembesi dan sengon laut di bantaran kali dekat kampusnya. Sebagai penggiat pangan sehat, Dharma punya cita-cita yang mulia yakni memiliki tempat usaha kuliner dengan menu unik dan menyehatkan yang terbuat dari bahan-bahan organik.
Tak salah jika Dharma Sucipto terpilih mendapat penghargaan SATU Indonesia Award. Dimana Dharma mempresentasikan semangat Indonesia untuk hari ini dan masa depan.