Komnas HAM Beber Pengakuan Ferdy Sambo
- doc komnas ham
Komnas HAM juga menemukan bukti lain perintah Sambo terhadap para ajudannya untuk terus mengikuti skenario yang dibuat, sehingga seluruh ajudan tetap menjawab kejadian pembunuhan sesuai dengan skenario yang ada.
"Ada keterangan-keterangan, ada bukti yang kita dapat dari bukti komunikasi. Misalnya, salah satunya itu perintah untuk tetap menjalankan skenario yang telah disepakati dan dijawab oleh ajudan itu, 'Siap komandan', artinya, mereka sudah dikondisikan. Ketika ditanya apapun, itu jawabnya, sesuai dengan skenario yang sudah dirancang," ujarnya.
Pun setelah kejadian, Sambo tetap melakukan sejumlah langkah untuk menutupi perencanaan pembunuhan Brigadir J. Salah satunya dengan memberikan handphone (HP) baru terhadap sejumlah ajudan.
Dalam handphone baru tersebut, Taufan menyebut pihaknya menemukan berbagai informasi yang keliru serta beberapa imbauan Sambo kepada para ajudan untuk terus mengikuti skenario yang diciptakan.
Jadi gini, beberapa ADC (ajudan) itu setelah kejadian HP-nya diambil kemudian dikasihkan HP baru. Untuk Richard (Bharada E), misalnya, tanggal 10 jam 1 dini hari, dia diberikan HP baru; kelihatan komunikasinya mulai jam 1 lewat.
Di HP baru itu ditemukan bukti-bukti untuk mengingat skenario, pemberian informasi yang keliru," katanya.
"Kalau ditemukan HP yang sebelumnya, sampai sekarang HP di bawah tanggal 10 belum didapatkan, atau sebelum peristiwa, ya, belum," tandas Taufan.