Korban ATG Wahyu Kenzo Selain Dalam Negeri Ada Juga Dari Rusia Hingga AS
- Nur Faishal (Surabaya)
Malang – Kasus penipuan crazy rich Surabaya Wahyu Kenzo yang menjalankan bisnis robot trading Auto Trade Gold (ATG) membuat heboh publik tanah air. Bahkan terungkap bahwa dia berhasil merekrut anggota sebanyak kira-kira 25 ribu orang dengan total investasi hampir Rp9 triliun.
Selain itu, juga terungkap anggota ATG tidak hanya dari dalam negeri, tapi banyak juga dari luar negeri. Tersebar disejumah negara mulai dari Rusia, Amerika Serikat, dan Prancis. Saat ini, Polresta Malang Kota masih melakukan penelusuran dan melakukan validasi anggota robot trading ATG yang dijalankan tersangka.
Kapolresta Malang Kota Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto menjelaskan, pihaknya mengusut kasus tersebut setelah menerima laporan dari MY, anggota dari bisnis robot trading yang dijalankan Wahyu Kenzo.
MY bergabung dengan robot trading sejak November 2021 lalu. Ceritanya, Wahyu Kenzo meminta anak buahnya berinissial RE untuk datang menemui korban agar mempresentasikan soal robot trading dengan bendera Auto Trade Gold (ATG) pada Juli 2021 lalu.
Tertarik, MY kemudian bergabung pada November tahun yang sama dengan membeli robot sebesar lebih dari Rp42 juta dan deposit lebih dari Rp1 miliar. Awalnya, korban menerima keuntungan seperti dijanjikan Wahyu Kenzo. Karena itu, pada Januari 2022, MY mentransfer kembali sebesar lebih dari Rp4 miliar.
Kecurigaan muncul ketika korban hendak melakukan penarikan sebesar USD25.000 namun gagal. Ditarik USD2.000 pun juga gagal. Bahkan, penarikan lebih kecil dari itu pun juga masih pending. Hingga kemudian MY melapor ke polisi.
Budi menuturkan, pihaknya melakukan penyelidikan setelah menerima laporan dari korban. Wahyu Kenzo dipanggil dua kali dalam statusnya sebagai saksi tapi mengabaikan. Hingga akhirnya polisi melakukan penjemputan paksa terhadap Wahyu Kenzo di Surabaya pada Sabtu, 4 Maret 2023 lalu.