Sate Legendaris di Jombang, Berdiri Sejak 40 Tahun Silam
- VIVA Malang (Elok Apriyanto/Jombang)
Malang, VIVA – Bagi pecinta kuliner sate, kalian wajib mengunjungi dan mencicipi nikmatnya daging sapi yang disajikan dengan bumbu-bumbu khas, di salah satu tempat makan legendaris di Kabupaten Jombang.
Ya nama tempat makanan ini adalah sate Tugu Penceng. Lokasinya ada di Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Tepatnya di persimpangan Tugu Penceng Menganto.
Di tempat makan yang buka sejak tahun 1980 an itu, terdapat sate yang berbeda dari sate yang lain. Sate sapi di sini terbuat dari dagingnya sangat empuk dan lezat di lidah, sehingga bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Tak heran jika banyak orang yang mengantre untuk makan di warung sate Tugu Penceng ini. Selain lezat, harga satu porsi sate di tempat ini juga ramah dikantong.
Untuk jam buka sate Tugu Penceng ini mulai pukul 06.00 WIB pagi hingga 18.00 WIB. Namun bisa jadi tutup lebih awal jika persediaan sate sudah habis.
Pengelola Sate Tugu Penceng Firnanda Setiawati (24 tahun) mengatakan, sehari omzet penjualan sate bisa tembus Rp30 juta.
"Sehari kurang lebih menghabiskan 5000 porsi atau setara dengan 1 ekor sapi," kata Firnanda, Sabtu 8 Juni 2024.
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk soal harga, ia mengaku harga setiap porsi sate, sangat ramah dikantong, mulai Rp17 ribu per porsi sudah bisa menikmati sate dan kuah gule sapinya.
"Sate Rp17 ribu per porsi sudah isi nasi dan kuah dan 4 tusuk sate, jika sate saja per porsi Rp27 ribu, isianya bisa request, daging saja atau campur," ujarnya.
Ia mengaku tempat usaha ini sudah berdiri sejak tahun 1980 an. Saat itu kakek dan neneknya yang merintis warung makan sate tersebut. "Saat ini sudah generasi ke 2, pertama nenek kemudian mama saya," tuturnya.
Ia pun menegaskan bila, nama tugu penceng sendiri diambil dari sebuah tugu yang terletak di perempatan jalan Desa Menganto. Dimana lokasi tugu itu berada di samping warung.
"Dulu itu namanya warung sate gitu aja, kebetulan letak warung ini bersebalahan dengan tugu penceng kemudian beralih nama," katanya.
Dalam sehari warung makan sate ini bisa menghabiskan 1 ekor sapi. Dan bila dihitung dalam jumlah porsi bisa menyediakan 500 sampai 600 porsi lebih dalam sehari.
"Kalau dihitung porsi bisa 500 lebih, kalau pas Sabtu dan Minggu bisa 600 porsi lebih. Itu belum kalau ada pesanan," ujarnya.
Kondisi inilah yang membuat ia bisa meraup cuan puluhan juta rupiah dalam sehari. "Kalau omzet setiap harinya, itu bersih sekitar Rp30 juta per harinya," tuturnya.