Harga Cabai di Kota Batu Semakin Pedas
- Viva Malang/Galih Rakasiwi
Batu, VIVA – Minimnya pasokan dari petani akibat cuaca tak menentu membuat harga cabai rawit dan cabai besar terus melambung tinggi. Tak terkecuali di Kota Batu. Seperti yang disampaikan oleh salah satu pedagang di Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Musyarofah.
Sekarang harga sudah tembus Rp 75 ribu per kilogram untuk cabai kecil/rawit dari sebelumnya Rp30 hingga Rp35 ribu. Lalu, untuk cabai besar tembus Rp75 ribu per kilogram dari harga normal Rp40 ribu per kilogram.
"Kenaikan ini sudah 2 bulan ini terjadi. Dari harga normal dan terus naik. Kenaikan harga cabai ini dipengaruhi karena faktor cuaca. Akhirnya membuat pasokan dari petani berkurang dan tak sebanding dengan kebutuhan masyarakat," katanya, Rabu, 15 November 2023.
Sementara itu, pedagang lain, Wiwik Isfani menuturkan harga cabai naik karena cuaca, setiap memasuki peralihan musim harga cabai memang cenderung naik.
"Cuaca seringkali angin kencang lalu hujan. Dengan kondisi cuaca seperti ini, cabai jadi tidak bisa merah. Bisa merah tapi lama. Bahkan ada juga yang sampai membusuk. Jika cuacanya sudah kembali bagus, mungkin harganya akan kembali stabil," ujar Wiwik.
Meski begitu penjualan cabai tetap normal. Tapi ia tak berani menyetok dagangannya terlalu banyak. Takutnya dengan modal lebih besar malah nanti dagangan tidak laku dan merugi.
"Karena takut merugi saya stok cuma sedikit. Biasanya pedagang sini ambil dari tengkulak cabai di Pasar Gadang. Tidak ambil dari petani cabai Kota Batu, karena para petani cabai Kota Batu sudah menjual cabainya ke tengkulak besar yang ada di Pasar Gadang," ujarnya.
Terpisah, suplier cabai, Winarno menjelaskan ketersediaan cabe dari petani ketika musim peralihan sangat minim sehingga harga terus merangkak naik. Tidak menutup kemungkinan bakal naik kembali.
"Kalau dari saya harga sudah sampai Rp69 ribu per kilogram. Sangat dimungkinkan para pedagang menjual dengan harga Rp75 ribu per kilogram. Jenis cabe yang harganya masih tinggi. Diantaranya adalah cabai lokalan original, yang ditanam petani cabe mulai dari Kasembon, Ngantang, Pujon dan Kota Batu," katanya.
Saat ini para pedagang mengambil kiriman cabe dari daerah Probolinggo dan Situbondo. Hal itu juga berpengaruh di harga. Memang komoditas cabai harganya tidak bisa ditentukan, sebab sewaktu-waktu harganya bisa naik ataupun turun.
"Untuk harga cabai bulan ini, lebih parah dibanding bulan sebelumnya. Hargai cabai meroket, tapi para petani tidak untuk. Ini disebabkan, karena cabai yang dijual dari cabai yang baru ditanam. Kemudian ditambah kondisi cuaca yang tidak bagus," tuturnya.